Peluang Jokowi menangi Pilpres 2014 berat
A
A
A
Sindonews.com - Peluang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa menjadi presiden dinilai berat dengan gambaran hasil penghitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.
Kemungkinan ini bertambah, setelah sebelumnya Ia juga mengungkapkan bahwa tidak mudah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membangun koalisi dengan perolehan persentase tersebut paska pencapresan Jokowi.
Direktur Sinergi masyarakat untuk demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin berpendapat, PDIP kemungkinan akan berkoalisi tidak lebih dari empat partai politik (parpol) saja, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
"Itupun kalau PKPI tidak merapat ke Golkar. Sementara PBB sepertinya akan memilih ke Gerindra," kata Said saat berbincang dengan Sindonews, Kamis (10/9/2014).
Ia mengamati, apabila suara PDIP dijumlahkan dengan suara teman koalisinya, maka modal pencalonan Jokowi dalam Pilpres nanti hanya sekira 30 hingga 35 persen.
"Itu artinya raihan suara Jokowi dalam Pilpres nanti tidak akan lari jauh dari hasil Pileg itu. Sebab perolehan suara PDIP dalam Pileg sesungguhnya sudah mencerminkan besaran dukungan pemilih kepada Jokowi dalam Pilpres nanti," ujarnya.
Dengan perolehan itu, maka tidak mudah bagi Jokowi untuk menjadi presiden. "Nah, Jumlah 30-an persen itu agak berat untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres nanti," sambungnya.
Belum lagi, lanjut dia, apabila peta politik pasca Pileg 2014 menunjukkan 11 parpol lain kompak menolak berkoalisi dengan PDIP. "Maka Gubernur DKI Jakarta itu hanya akan tercatat dalam sejarah sebagai seorang mantan bakal calon presiden saja. Dia tidak pernah benar-benar menjadi peserta Pilpres 2014," pungkasnya.
Kemungkinan ini bertambah, setelah sebelumnya Ia juga mengungkapkan bahwa tidak mudah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membangun koalisi dengan perolehan persentase tersebut paska pencapresan Jokowi.
Direktur Sinergi masyarakat untuk demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin berpendapat, PDIP kemungkinan akan berkoalisi tidak lebih dari empat partai politik (parpol) saja, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
"Itupun kalau PKPI tidak merapat ke Golkar. Sementara PBB sepertinya akan memilih ke Gerindra," kata Said saat berbincang dengan Sindonews, Kamis (10/9/2014).
Ia mengamati, apabila suara PDIP dijumlahkan dengan suara teman koalisinya, maka modal pencalonan Jokowi dalam Pilpres nanti hanya sekira 30 hingga 35 persen.
"Itu artinya raihan suara Jokowi dalam Pilpres nanti tidak akan lari jauh dari hasil Pileg itu. Sebab perolehan suara PDIP dalam Pileg sesungguhnya sudah mencerminkan besaran dukungan pemilih kepada Jokowi dalam Pilpres nanti," ujarnya.
Dengan perolehan itu, maka tidak mudah bagi Jokowi untuk menjadi presiden. "Nah, Jumlah 30-an persen itu agak berat untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres nanti," sambungnya.
Belum lagi, lanjut dia, apabila peta politik pasca Pileg 2014 menunjukkan 11 parpol lain kompak menolak berkoalisi dengan PDIP. "Maka Gubernur DKI Jakarta itu hanya akan tercatat dalam sejarah sebagai seorang mantan bakal calon presiden saja. Dia tidak pernah benar-benar menjadi peserta Pilpres 2014," pungkasnya.
(kri)