Kenang Asep Sunarya, si cepot 'mejeng' di TPS
A
A
A
Sindonews.com - Kepergian dalang Asep Sunandar Sunarya masih membekas di hati masyarakat Jawa Barat, khususnya wilayah Bandung Raya.
Untuk mengenang Asep Sunarya, panitia penyelenggara pemilu di TPS 23 Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung memajang wayang si cepot yang menjadi andalan dalang Asep Sunarya.
Ketua TPS 23 Dadang Hendra mengungkapkan, sengaja memasang wayang si cepot sekitar TPS untuk membangkitkan kembali gairah seni Sunda. "Ini juga kami pasang si cepot untuk mengenang Almarhum Asep Sunandar Sunarya. Beliau salah satu seniman yang juga menjadi panutan kita semua," tuturnya, Rabu 9 April 2014.
Selain memajang si cepot, pihaknya juga memajang wayang golek gatot kaca sebagai hiasan lain. "Sosok gatot kaca ini kan karakternya gagah dan berani. Kami simpan di sini sebagai 'pengawas'. Agar masyarakat tidak salah dalam memilih," jelasnya.
Panitia memasang beberapa hiasan berupa seperangkat alat musik tradisional, dan babarongan yang merupakan kesenian asli dari Ujungberung. "Kalau biaya ini relatif. Ini juga swadaya dari masyarakat yang memang peduli dengan budaya. Kebetulan di RW kami ada sanggar seni juga jadi bisa pinjam alat-alat keseniannya," katanya.
Untuk mengenang Asep Sunarya, panitia penyelenggara pemilu di TPS 23 Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung memajang wayang si cepot yang menjadi andalan dalang Asep Sunarya.
Ketua TPS 23 Dadang Hendra mengungkapkan, sengaja memasang wayang si cepot sekitar TPS untuk membangkitkan kembali gairah seni Sunda. "Ini juga kami pasang si cepot untuk mengenang Almarhum Asep Sunandar Sunarya. Beliau salah satu seniman yang juga menjadi panutan kita semua," tuturnya, Rabu 9 April 2014.
Selain memajang si cepot, pihaknya juga memajang wayang golek gatot kaca sebagai hiasan lain. "Sosok gatot kaca ini kan karakternya gagah dan berani. Kami simpan di sini sebagai 'pengawas'. Agar masyarakat tidak salah dalam memilih," jelasnya.
Panitia memasang beberapa hiasan berupa seperangkat alat musik tradisional, dan babarongan yang merupakan kesenian asli dari Ujungberung. "Kalau biaya ini relatif. Ini juga swadaya dari masyarakat yang memang peduli dengan budaya. Kebetulan di RW kami ada sanggar seni juga jadi bisa pinjam alat-alat keseniannya," katanya.
(dam)