Muhaimin beri sinyal PKB berkoalisi dengan Golkar
A
A
A
Sindonews.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tertarik untuk menjajaki koalisi dengan Partai Golkar. Setidaknya sinyal itu ditunjukan melalui sikap Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada acara Istighasah di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Jakarta Selatan, Senin 7 April 2014.
"Koalisi bisa dimulai dari istighasah. PKB bisa berkoalisi dengan siapapun, termasuk sama Bang Akbar," kata Muhaimin kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung yang juga hadir pada acara itu.
Sontak, sikap Muhaimin ini membuat hadirin yang mengikuti istighasah riuh. Bahkan, Muhaimin mengaku adalah murid Akbar Tanjung saat sama-sama memimpin DPR. "Pak Akbar Tandjung adalah guru saya. Saya muridnya beliau waktu jadi ketua DPR dan saya wakilnya,"ungkapnya.
Muhaimin mengaku, PKB akan meminta restu terlebih dahulu kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama jika nantinya akan berkoalisi. "Kesempatan masih sangat terbuka dengan siapapun, nanti konsultasi sama Ketua Umum PBNU (Said Agil Siradj)," katanya.
Bahkan pria yang akrab Cak Imin ini mengatakan pemilu saat ini sangat strategis. Pemilu ini merupakan seleksi terakhir parpol yang akan bertahan setelah melalui proses panjang mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Dari puluhan parpol tinggal 12 parpol dan nanti babak final pada 9 April itu rakyat yang menyeleksi," ucapnya.
"Koalisi bisa dimulai dari istighasah. PKB bisa berkoalisi dengan siapapun, termasuk sama Bang Akbar," kata Muhaimin kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung yang juga hadir pada acara itu.
Sontak, sikap Muhaimin ini membuat hadirin yang mengikuti istighasah riuh. Bahkan, Muhaimin mengaku adalah murid Akbar Tanjung saat sama-sama memimpin DPR. "Pak Akbar Tandjung adalah guru saya. Saya muridnya beliau waktu jadi ketua DPR dan saya wakilnya,"ungkapnya.
Muhaimin mengaku, PKB akan meminta restu terlebih dahulu kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama jika nantinya akan berkoalisi. "Kesempatan masih sangat terbuka dengan siapapun, nanti konsultasi sama Ketua Umum PBNU (Said Agil Siradj)," katanya.
Bahkan pria yang akrab Cak Imin ini mengatakan pemilu saat ini sangat strategis. Pemilu ini merupakan seleksi terakhir parpol yang akan bertahan setelah melalui proses panjang mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Dari puluhan parpol tinggal 12 parpol dan nanti babak final pada 9 April itu rakyat yang menyeleksi," ucapnya.
(dam)