WNI di Korsel sambut antusias Pileg
A
A
A
Sindonews.com - Pada hari Minggu 6 April 2014, warga negara Indonesia di Korea Selatan melakukan pemilihan umum untuk memilih calon anggota legislatif. Ada dua cara dalam pemilu kali ini yaitu melalui pos dan juga datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ketua Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Korsel Permata Nur Miftahur Rizki menjelaskan ada 34.302 pemilih yang terdaftar. Mereka dapat datang ke TPS yang berlokasi di kota Seoul, Ansan, Incheon, Gimhae, Daegu, dan juga drop box di pulau Jeju.
Di TPS Seoul yang berlokasi di KBRI, masyarakat Indonesia sangat antusias untuk memilih bakal calon mereka. Hal ini terbukti dengan antrian untuk menunggu giliran. Panitia bekerja dengan cepat dan profesional.
Rushadi seorang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Kota Ansong satu jam dari Seoul menyambut pemilu kali ini dengan semangat karena bertepatan dengan hari libur. Dia datang bersama dengan teman-temannya.
Di TPS Seoul KBRI ada 10 petugas yang melayani pemilih. Mereka terdiri dari ketua PPLN, KPPSLN, saksi, dan tenaga sukarelawan yang bertugas dari jam 09.00 sampai 17.00 waktu setempat. Mereka dengan sigap membantu pelaksanaan pemilu.
Aimi Jelita Simpuno, WNI lainnya di Korea mengatakan, merasa terbantu dengan kesigapan petugas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pemilih. Kalaupun ada antrian itu wajar karena banyaknya masyarakat yang ingin dilayani.
Lepas dari itu semua, masyarakat Indonesia di Korsel sangat bersemangat menyambut pemilu kali ini dengan harapan menjadikan Indonesia lebih baik. Beberapa pemilih yang ditemui sesudah memilih merasa puas dengan kinerja panitia.
Banyak dari mereka awalnya ragu untuk memilih, tetapi akhirnya bersedia memilih karena dukungan dari berbagai pihak yang sangat kooperatif terutama menginformasikan hal-hal yang penting.
Ajang pemilu ini juga dijadikan beberapa warga untuk saling bersilaturahmi. Banyak dari mahasiswa dan pelajar di Korsel yang terlihat asyik berbincang-bincang sesudah memilih.
Tidak hanya mengenai partai, calon anggota legislatif, tetapi juga keadaan Indonesia dan Korsel. Akhirnya semua pihak berharap kesuksesan Pemilu legislatif akan berlanjut ke Pemilu Presiden yang akan berlangsung bulan Juli 2104.
Ketua Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Korsel Permata Nur Miftahur Rizki menjelaskan ada 34.302 pemilih yang terdaftar. Mereka dapat datang ke TPS yang berlokasi di kota Seoul, Ansan, Incheon, Gimhae, Daegu, dan juga drop box di pulau Jeju.
Di TPS Seoul yang berlokasi di KBRI, masyarakat Indonesia sangat antusias untuk memilih bakal calon mereka. Hal ini terbukti dengan antrian untuk menunggu giliran. Panitia bekerja dengan cepat dan profesional.
Rushadi seorang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Kota Ansong satu jam dari Seoul menyambut pemilu kali ini dengan semangat karena bertepatan dengan hari libur. Dia datang bersama dengan teman-temannya.
Di TPS Seoul KBRI ada 10 petugas yang melayani pemilih. Mereka terdiri dari ketua PPLN, KPPSLN, saksi, dan tenaga sukarelawan yang bertugas dari jam 09.00 sampai 17.00 waktu setempat. Mereka dengan sigap membantu pelaksanaan pemilu.
Aimi Jelita Simpuno, WNI lainnya di Korea mengatakan, merasa terbantu dengan kesigapan petugas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pemilih. Kalaupun ada antrian itu wajar karena banyaknya masyarakat yang ingin dilayani.
Lepas dari itu semua, masyarakat Indonesia di Korsel sangat bersemangat menyambut pemilu kali ini dengan harapan menjadikan Indonesia lebih baik. Beberapa pemilih yang ditemui sesudah memilih merasa puas dengan kinerja panitia.
Banyak dari mereka awalnya ragu untuk memilih, tetapi akhirnya bersedia memilih karena dukungan dari berbagai pihak yang sangat kooperatif terutama menginformasikan hal-hal yang penting.
Ajang pemilu ini juga dijadikan beberapa warga untuk saling bersilaturahmi. Banyak dari mahasiswa dan pelajar di Korsel yang terlihat asyik berbincang-bincang sesudah memilih.
Tidak hanya mengenai partai, calon anggota legislatif, tetapi juga keadaan Indonesia dan Korsel. Akhirnya semua pihak berharap kesuksesan Pemilu legislatif akan berlanjut ke Pemilu Presiden yang akan berlangsung bulan Juli 2104.
(kri)