Agung Laksono: Kampanye dengan surat sah-sah saja
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono membenarkan upaya Aburizal Bakrie (Ical) mengirimkan surat kepada guru sebagai rangkaian kampanye yang dilakukan calon presiden dari partai berwarna kuning tersebut.
"Itu sah-sah saja karena hal tersebut bagian dari program Capres Ical untuk menaikkan elektabilitasnya," tandasnya saat ditemui di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Rabu 2 April 2014.
Menurut dia, guru merupakan elemen masyarakat yang dikenal dan diketahui sebagai panutan oleh banyak masyarakat dan para muridnya. Di dalam surat tersebut hanya bertuliskan latar belakang Ical dan latar belakang serta kegiatan yang dilakukan selama ini.
"Tidak ada paksaan namun beliau mendapatkan respon positif. Karena jika harus mendatangkan semua tidak mungkin karena waktunya tidak cukup, jadi mengirim surat sama saja dengan berbicara," kata dia.
Terkait dengan elektabilitas Ical yang semakin menurun, Agung beranggapan bahwa partainya tidak akan secara otomatis melakukan pergantian. Nantinya akan dilihat hasil dari pada pemilu ke depan.
"Kita belum ada agenda apapun terkait perubahan capres. Bisa saja nanti tidak akan mengganti, tetapi tetap forum mencari wapres yang dapat mendongkrak lagi," tegasnya.
"Itu sah-sah saja karena hal tersebut bagian dari program Capres Ical untuk menaikkan elektabilitasnya," tandasnya saat ditemui di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Rabu 2 April 2014.
Menurut dia, guru merupakan elemen masyarakat yang dikenal dan diketahui sebagai panutan oleh banyak masyarakat dan para muridnya. Di dalam surat tersebut hanya bertuliskan latar belakang Ical dan latar belakang serta kegiatan yang dilakukan selama ini.
"Tidak ada paksaan namun beliau mendapatkan respon positif. Karena jika harus mendatangkan semua tidak mungkin karena waktunya tidak cukup, jadi mengirim surat sama saja dengan berbicara," kata dia.
Terkait dengan elektabilitas Ical yang semakin menurun, Agung beranggapan bahwa partainya tidak akan secara otomatis melakukan pergantian. Nantinya akan dilihat hasil dari pada pemilu ke depan.
"Kita belum ada agenda apapun terkait perubahan capres. Bisa saja nanti tidak akan mengganti, tetapi tetap forum mencari wapres yang dapat mendongkrak lagi," tegasnya.
(kri)