Nilai rapor 9 fraksi DPR tahun 2012 merah
A
A
A
Sindonews.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) juga merilis rapor sembilan fraksi selain nilai anggota dewan untuk tahun 2012.
Fraksi Partai Golkar duduk di peringkat pertama dengan nilai rata-rata 5,75 diikuti Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan poin 5.
"Hanya Fraksi Partai Golkar yang mendapat nilai 5,75 atau cukup, lalu Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dengan nilai rata-rata 5," ungkap Koordinator Formappi Sebastian Salang dalam pemaparan hasil studinya di Gedung Juang, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Dirinya menyampaikan, tujuh fraksi lainnya mendapat nilai jeblok karena mendapatkan nilai rata-rata antara 2 hingga 3 atau dengan predikat sangat buruk. "Tujuh fraksi hanya mendapat nilai rata-rata 2 hingga tiga atau sangat buruk," terangnya.
Sebelumnya, Formappi menilai rapor anggota DPR pada tahun 2012 karena di tahun itu mereka menilai sebagai puncak dari seluruh keaktifan anggota DPR.
"Tingkat kehadiran paling tinggi di situ, makanya kita ambil tahun 2012 berbeda kalau 2014 sudah tahun politik di DPR kosong jadi tidak objektif."
Adapun sumber data yang digunakan dokumen resmi yang digunakan seperti daftar hadir di komisi, risalah rapat komisi, dokumen fraksi, dokumen partai, dokumen anggota hingga website anggota dewan.
Baca berita:
83,8 persen kinerja anggota DPR buruk
Fraksi Partai Golkar duduk di peringkat pertama dengan nilai rata-rata 5,75 diikuti Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan poin 5.
"Hanya Fraksi Partai Golkar yang mendapat nilai 5,75 atau cukup, lalu Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dengan nilai rata-rata 5," ungkap Koordinator Formappi Sebastian Salang dalam pemaparan hasil studinya di Gedung Juang, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Dirinya menyampaikan, tujuh fraksi lainnya mendapat nilai jeblok karena mendapatkan nilai rata-rata antara 2 hingga 3 atau dengan predikat sangat buruk. "Tujuh fraksi hanya mendapat nilai rata-rata 2 hingga tiga atau sangat buruk," terangnya.
Sebelumnya, Formappi menilai rapor anggota DPR pada tahun 2012 karena di tahun itu mereka menilai sebagai puncak dari seluruh keaktifan anggota DPR.
"Tingkat kehadiran paling tinggi di situ, makanya kita ambil tahun 2012 berbeda kalau 2014 sudah tahun politik di DPR kosong jadi tidak objektif."
Adapun sumber data yang digunakan dokumen resmi yang digunakan seperti daftar hadir di komisi, risalah rapat komisi, dokumen fraksi, dokumen partai, dokumen anggota hingga website anggota dewan.
Baca berita:
83,8 persen kinerja anggota DPR buruk
(kri)