KPU nilai caleg perempuan di Pemilu 2014 meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan, jumlah keterwakilan perempuan untuk Pemilu 2014 mendatang mengalami peningkatan, jika dibanding Pemilu 2009.
Peningkatan itu diperoleh dari keikutsertaan perempuan yang maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) baik untuk DPR RI dan DPD RI. Menurut Hadar, jumlah itu meningkat sebanyak tujuh persen.
"Dari 6.607 (daftar caleg) itu ada 2.467 perempuan, dan itu jumlahnya 37 persen. Pemilu yang lalu (2009) hanya 30 persen," kata Hadar di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (28/2/2014).
Sementara caleg untuk DPD, keikutsertaan perempuan mengalami peningkatan sebanyak 12,47 persen, dari 11 persen pada pemilu 2009 lalu. Menurut Hadar, peningkatan itu membuktikan bahwa, kalangan perempuan sudah memiliki keberanian untuk mengambil peran dalam kebijakan dan politik.
Dia menambahkan, jika dibandingkan dengan Pemilu 2009, keterwakilan perempuan pada Pemilu 2014 patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, dengan 12 partai politik (parpol), keterwakilan perempuan menembus 30 persen lebih.
Sedangkan pada Pemilu 2009, dengan 38 parpol, keterwakilan perempuan hanya menembus angka 30 persen saja. "Sebetulnya logis dari jumlah nominal itu berkurang, karena memang peserta pemilunya lebih sedikit sekarang. Sementara dapilnya sama kira-kira begitu ya," sambungnya.
Peningkatan itu diperoleh dari keikutsertaan perempuan yang maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) baik untuk DPR RI dan DPD RI. Menurut Hadar, jumlah itu meningkat sebanyak tujuh persen.
"Dari 6.607 (daftar caleg) itu ada 2.467 perempuan, dan itu jumlahnya 37 persen. Pemilu yang lalu (2009) hanya 30 persen," kata Hadar di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (28/2/2014).
Sementara caleg untuk DPD, keikutsertaan perempuan mengalami peningkatan sebanyak 12,47 persen, dari 11 persen pada pemilu 2009 lalu. Menurut Hadar, peningkatan itu membuktikan bahwa, kalangan perempuan sudah memiliki keberanian untuk mengambil peran dalam kebijakan dan politik.
Dia menambahkan, jika dibandingkan dengan Pemilu 2009, keterwakilan perempuan pada Pemilu 2014 patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, dengan 12 partai politik (parpol), keterwakilan perempuan menembus 30 persen lebih.
Sedangkan pada Pemilu 2009, dengan 38 parpol, keterwakilan perempuan hanya menembus angka 30 persen saja. "Sebetulnya logis dari jumlah nominal itu berkurang, karena memang peserta pemilunya lebih sedikit sekarang. Sementara dapilnya sama kira-kira begitu ya," sambungnya.
(maf)