PKPU bantu warga Sabiyu
A
A
A
Sindonews.com - Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) memberikan bantuan air bersih kepada 300 keluarga Dusun Sabiyu Sumberejo, Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kediri, Jawa Timur. Bantuan itu diberikan karena selama ini sekir 90% warga di dusun itu hanya mengandalkan sumber air di kaki gunung.
"Kami sebenarnya telah menghubungi pihak PDAM untuk penyediaan air bersih ini, namun karena responnya kurang, ditambah kebutuhan air untuk masyarakat mendesak maka kami menyediakan air bersih untuk warga dengan beaya kita tanggung," kata Maksum, Penanggung Jawab Pos Besar PKPU di Kediri dalam siaran pers yang dikirimkan PKPU ke Sindonews, Kamis (27/2/2014).
Bantuan itu diberikan dengan cara Air PDAM yang mengalir ke rumah Zainal, warga setempat dimasukkan ke dalam tandon penyimpanan air yang telah disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum di depan jalan masuk dusun. Air itu bisa dimanfaatkan oleh semua warga.
Pemanfaatan tandon dengan sumber air dari PDAM yang berasal dari rumah Zainal dirasakan PKPU lebih irit biaya jika dibandingkan dengan menyupai air menggunakan truk tangki. "Kalau menggunakan truk tangki untuk mengangkut 5 kubik air perlu Rp150 ribu, sedangkan jika menggunakan air PDAM dengan harga normal cukup Rp50 ribu. Jadi untuk 10 kubuk saja kita bisa hemat Rp250 ribu," kata Maksum.
Sebelum kejadian erupsi Kelud, warga memenuhi kebutuhan air bersih dari aliran sumber air dari lereng Gunung Kelud yang dialirkan melalui pipa sehingga bisa menikmati air dengan mudah dan aman.
Kini setelah Kelud meletus, sumber air terhenti, warga kesulitan air. PDAM tidak menyalurkan air, karena beralasan keterbatasan sumber sejak Gunung Kelud meletus.
"Kami sebenarnya telah menghubungi pihak PDAM untuk penyediaan air bersih ini, namun karena responnya kurang, ditambah kebutuhan air untuk masyarakat mendesak maka kami menyediakan air bersih untuk warga dengan beaya kita tanggung," kata Maksum, Penanggung Jawab Pos Besar PKPU di Kediri dalam siaran pers yang dikirimkan PKPU ke Sindonews, Kamis (27/2/2014).
Bantuan itu diberikan dengan cara Air PDAM yang mengalir ke rumah Zainal, warga setempat dimasukkan ke dalam tandon penyimpanan air yang telah disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum di depan jalan masuk dusun. Air itu bisa dimanfaatkan oleh semua warga.
Pemanfaatan tandon dengan sumber air dari PDAM yang berasal dari rumah Zainal dirasakan PKPU lebih irit biaya jika dibandingkan dengan menyupai air menggunakan truk tangki. "Kalau menggunakan truk tangki untuk mengangkut 5 kubik air perlu Rp150 ribu, sedangkan jika menggunakan air PDAM dengan harga normal cukup Rp50 ribu. Jadi untuk 10 kubuk saja kita bisa hemat Rp250 ribu," kata Maksum.
Sebelum kejadian erupsi Kelud, warga memenuhi kebutuhan air bersih dari aliran sumber air dari lereng Gunung Kelud yang dialirkan melalui pipa sehingga bisa menikmati air dengan mudah dan aman.
Kini setelah Kelud meletus, sumber air terhenti, warga kesulitan air. PDAM tidak menyalurkan air, karena beralasan keterbatasan sumber sejak Gunung Kelud meletus.
(dam)