Kurikulum baru cegah kepunahan bahasa daerah
A
A
A
Sindonews.com - Ancaman kepunahan 50 bahasa daerah masih bisa dicegah. Adanya kurikulum baru menjadi suatu pencerahan karena diperbesarnya porsi bahasa daerah sebagai bahan ajar, terutama di jenjang SD.
Harapan tersebut dilontarkan Guru Besar UI Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Multamia RMT Lauder di Perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional di Gedung Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2014).
Menurut dia, sudah banyak perhatian pemerintah daerah untuk menjaga kelestarian bahasa. Di antaranya di Pemkot Bandung yang menyelenggarakan acara Rebo Nyunda, dan di Tegal ada agenda Kamis Ngapak-ngapak yang mengajak generasi muda untuk bertutur dengan bahasa daerah.
“Diharapkan masih banyak daerah yang mengapresiasi bahasa ibu,” harapnya.
Namun tidak cukup itu saja. Dia juga berharap pemerintah turun tangan untuk mencegah kepunahan bahasa daerah dengan memperbesar anggaran penelitian.
Baca:
50 bahasa daerah terancam punah
Harapan tersebut dilontarkan Guru Besar UI Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Multamia RMT Lauder di Perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional di Gedung Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2014).
Menurut dia, sudah banyak perhatian pemerintah daerah untuk menjaga kelestarian bahasa. Di antaranya di Pemkot Bandung yang menyelenggarakan acara Rebo Nyunda, dan di Tegal ada agenda Kamis Ngapak-ngapak yang mengajak generasi muda untuk bertutur dengan bahasa daerah.
“Diharapkan masih banyak daerah yang mengapresiasi bahasa ibu,” harapnya.
Namun tidak cukup itu saja. Dia juga berharap pemerintah turun tangan untuk mencegah kepunahan bahasa daerah dengan memperbesar anggaran penelitian.
Baca:
50 bahasa daerah terancam punah
(hyk)