Pemerintah dorong daerah bentuk BPDB
A
A
A
Sindonews.com - Kemenko Kesra mendorong agar setiap pemerintah daerah (Pemda) segera membuat Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD). Terlebih terhadap 21 daerah yang berada di kawasan cincin api (ring fire) gunung berapi.
Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) Sugi Hartatmo mendorong daerah untuk terus menyiapkan diri dari bencana dengan membentuk BPBD. Karena aturan yang dibutuhkan untuk membentuk BPDB telah ada.
Dorongan pembentukan BPDB dikarenakan setiap daerah mempunyai potensi bencana yang berbeda-beda. Pengalaman dan peralatan untuk membantu masyarakat dalam proses evakuasi dan lainnya menjadi sangat penting.
Di samping melakukan penanganan bencana, keberadaan BPDB di daerah ring fire bertujuan memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk mengenal tanda-tanda bencana. Sehingga ketika status kebencanaan meningkat, telah ada kesiapan dari masyarakat.
"Masyarakat harus tau karakteristik bencana itu, mungkin akan timbul. Untuk itu upaya untuk menghindari juga harus diberi tahu," katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Kesra Jumat (21/2/2014).
Kesiapan bukan hanya bencana erupsi gunung, tetapi juga bencana alam lainya seperti longsor, tsunami, banjir bandang. Untuk itu mengenal karakteristik bencana saat ini sangatlah penting.
"Pemantauan status terus dipantau. Dari hasilnya nanti, jika diperlukan akan dilakukan proses pelatihan, salah satunya proses evakuasi," tandasnya.
Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) Sugi Hartatmo mendorong daerah untuk terus menyiapkan diri dari bencana dengan membentuk BPBD. Karena aturan yang dibutuhkan untuk membentuk BPDB telah ada.
Dorongan pembentukan BPDB dikarenakan setiap daerah mempunyai potensi bencana yang berbeda-beda. Pengalaman dan peralatan untuk membantu masyarakat dalam proses evakuasi dan lainnya menjadi sangat penting.
Di samping melakukan penanganan bencana, keberadaan BPDB di daerah ring fire bertujuan memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk mengenal tanda-tanda bencana. Sehingga ketika status kebencanaan meningkat, telah ada kesiapan dari masyarakat.
"Masyarakat harus tau karakteristik bencana itu, mungkin akan timbul. Untuk itu upaya untuk menghindari juga harus diberi tahu," katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Kesra Jumat (21/2/2014).
Kesiapan bukan hanya bencana erupsi gunung, tetapi juga bencana alam lainya seperti longsor, tsunami, banjir bandang. Untuk itu mengenal karakteristik bencana saat ini sangatlah penting.
"Pemantauan status terus dipantau. Dari hasilnya nanti, jika diperlukan akan dilakukan proses pelatihan, salah satunya proses evakuasi," tandasnya.
(hyk)