Jelang Pileg, Bamsoet buka pabrik di Banjarnegara
A
A
A
Sindonews.com - Keinginan kuat untuk tetap memperjuangan nasib rakyatnya, membuat Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo ini kembali maju ke bursa Pemilu Legislatif April mendatang.
Tak hanya dengan obral janji, pria akrab disapa Bamsoet ini memilih memberi bukti. Di daerah pemilihannya (Dapil) 7 Jawa Tengah, anggota Komisi III DPR RI ini mendirikan pabrik pengalengan buah salak tepatnya di Desa Pegelak, Kecamatan Madukara, Banjarnegara.
Dia berharap, dengan berdirinya pabrik itu, maka banyak tenaga kerja dari daerah setempat yang terserap. Pabrik tersebut kini dalam proses pembangunan, saat peletakan batu pertama pekan lalu, dihadiri Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Menurut Bamsoet, niat baik mendirikan pabrik pengalengan salak ini karena bahan baku selalu melimpah. Terlebih jika panen raya, harga salak bisa anjlok hingga Rp1.000. "Dengan adanya pabrik ini maka harga akan tetap stabil," tukasnya, Kamis (13/2/2014).
Selain itu juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah produksi salak olahan kemasan kaleng (manisan, kripik salak, dodol salak) menjadi produk unggulan petani di daerah Banjarnegara.
Dijelaskan Bamsoet, salak yang akan dikalengkan khusus kualitas dua, tanpa mengurangi jumlah salak super yang di pasarkan di luar daerah. Sedangkan produksi pengalengan itu sendiri akan segera dilakukan setelah pembangunan pabrik selesai.
Apa yang dilakukan Bamsoet mendapat sambutan baik warga Banjarnegara. Selain menyerap tenaga kerja, keberdaan pabrik itu akan menjadi stabilisator harga salak saat panen raya.
Tak hanya dengan obral janji, pria akrab disapa Bamsoet ini memilih memberi bukti. Di daerah pemilihannya (Dapil) 7 Jawa Tengah, anggota Komisi III DPR RI ini mendirikan pabrik pengalengan buah salak tepatnya di Desa Pegelak, Kecamatan Madukara, Banjarnegara.
Dia berharap, dengan berdirinya pabrik itu, maka banyak tenaga kerja dari daerah setempat yang terserap. Pabrik tersebut kini dalam proses pembangunan, saat peletakan batu pertama pekan lalu, dihadiri Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Menurut Bamsoet, niat baik mendirikan pabrik pengalengan salak ini karena bahan baku selalu melimpah. Terlebih jika panen raya, harga salak bisa anjlok hingga Rp1.000. "Dengan adanya pabrik ini maka harga akan tetap stabil," tukasnya, Kamis (13/2/2014).
Selain itu juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah produksi salak olahan kemasan kaleng (manisan, kripik salak, dodol salak) menjadi produk unggulan petani di daerah Banjarnegara.
Dijelaskan Bamsoet, salak yang akan dikalengkan khusus kualitas dua, tanpa mengurangi jumlah salak super yang di pasarkan di luar daerah. Sedangkan produksi pengalengan itu sendiri akan segera dilakukan setelah pembangunan pabrik selesai.
Apa yang dilakukan Bamsoet mendapat sambutan baik warga Banjarnegara. Selain menyerap tenaga kerja, keberdaan pabrik itu akan menjadi stabilisator harga salak saat panen raya.
(lns)