Amankan pemilu, TNI & Polri perkuat intelijen
Amankan pemilu, TNI & Polri perkuat intelijen
A
A
A
Sindonews.com - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, TNI diharapkan bisa bersinergi dengan baik, bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri), untuk mengamankan pemilu.
Hal itu dikatakan Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko. Menurutnya, sinergi TNI dan Polri bisa dilakukan dengan memaksimalkan kinerja intelijen.
"Kita akan koordinasi dengan Badan Intelijen Strategis TNI (Bais) dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memaksimalkan penyerapan informasi ancaman selama pemilu berlangsung," kata Moeldoko dalam pidatonya pada Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2014).
Setelah memaksimalkan kinerja intelijen, Moeldoko mengimbau, agar semua intelijen khususnya intelijen yang ditempatkan di daerah, dapat langsung memberikan informasi kepada kepala daerah setempat.
"Hasil semua intelijen agar didistribusikan ke alamatnya, jika berkaitan dengan keputusan kepala daerah. Langsung distribusikan informasi itu ke daerah," tegasnya.
Karena menurut Moeldoko, jika intelijen terlambat memberikan informasi penting pengamanan pemilu di daerah, maka akan memberikan dampak fatal. "Terlambat memberikan informasi intelijen itu, dampaknya bisa repot," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko. Menurutnya, sinergi TNI dan Polri bisa dilakukan dengan memaksimalkan kinerja intelijen.
"Kita akan koordinasi dengan Badan Intelijen Strategis TNI (Bais) dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memaksimalkan penyerapan informasi ancaman selama pemilu berlangsung," kata Moeldoko dalam pidatonya pada Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2014).
Setelah memaksimalkan kinerja intelijen, Moeldoko mengimbau, agar semua intelijen khususnya intelijen yang ditempatkan di daerah, dapat langsung memberikan informasi kepada kepala daerah setempat.
"Hasil semua intelijen agar didistribusikan ke alamatnya, jika berkaitan dengan keputusan kepala daerah. Langsung distribusikan informasi itu ke daerah," tegasnya.
Karena menurut Moeldoko, jika intelijen terlambat memberikan informasi penting pengamanan pemilu di daerah, maka akan memberikan dampak fatal. "Terlambat memberikan informasi intelijen itu, dampaknya bisa repot," pungkasnya.
(maf)
Explore More