Muhammadiyah tolak undangan futsal Kedubes Singapura
A
A
A
Sindonews.com - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah ikut kecewa dengan sikap pemerintah Singapura yang mempermasalahkan penamaan Kapal Republik indonesia (KRI) Usman-Harun.
Bahkan untuk meluapkan rasa kekecewaannya, PP Muhammadiyah bahkan secara tegas menolak undangan Duta Besar Singapura di Jakarta untuk melak tanding futsal 1 Maret mendatang.
"Saya terus terang tidak bisa menutup kekecewaan saya. Maka oleh karena itu ada undangan futsal di Kedutaan Singapura 1 Maret saya katakan jangan ikut, Muhammadiyah tidak mau ikut," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Menurut Din, sebagai negara tetangga seharusnya Singapura dapat bersikap lebih dewasa dan menunjukkan sikap yang baik. Namun, yang terjadi Singapura justru melakukan tindakan kekanakan dengan membatalkan mengundang pemerintah Indonesia dalam sebuah acara.
"Dari dulu Singapura ini negara kecil tapi tidak menjadi negara bersahabat yang baik," sesalnya.
Lebih lanjut, Din meminta kepada pemerintah untuk bertindak tegas atas sikap Singapura ini. "Oleh karena demi marwah negara, pemerintah jangan tinggal diam," tuntasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Singapura membatalkan undangan yang diberikan kepada Wamenhan dan perwira militer Indonesia untuk hadir dalam Singapore Airshow. Pembatalan undangan itu sebagai buntut protes penamaan kapal militer Indonesia dengan nama KRI Usman Harun.
Singapura protes penamaan KRI Usman Harun karena keduanya merupakan tokoh yang ditangkap dan dihukum gantung oleh pemerintah Singapura atas tuduhan melakukan pengeboman di sekitar MacDonald House di Orchard Road, Singapura pada 10 Maret 1965. Jenazah keduanya pun telah dimakamkan di taman makam pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca berita:
Tim Jupiter tetap show off di Singapore Airshow
Bahkan untuk meluapkan rasa kekecewaannya, PP Muhammadiyah bahkan secara tegas menolak undangan Duta Besar Singapura di Jakarta untuk melak tanding futsal 1 Maret mendatang.
"Saya terus terang tidak bisa menutup kekecewaan saya. Maka oleh karena itu ada undangan futsal di Kedutaan Singapura 1 Maret saya katakan jangan ikut, Muhammadiyah tidak mau ikut," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Menurut Din, sebagai negara tetangga seharusnya Singapura dapat bersikap lebih dewasa dan menunjukkan sikap yang baik. Namun, yang terjadi Singapura justru melakukan tindakan kekanakan dengan membatalkan mengundang pemerintah Indonesia dalam sebuah acara.
"Dari dulu Singapura ini negara kecil tapi tidak menjadi negara bersahabat yang baik," sesalnya.
Lebih lanjut, Din meminta kepada pemerintah untuk bertindak tegas atas sikap Singapura ini. "Oleh karena demi marwah negara, pemerintah jangan tinggal diam," tuntasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Singapura membatalkan undangan yang diberikan kepada Wamenhan dan perwira militer Indonesia untuk hadir dalam Singapore Airshow. Pembatalan undangan itu sebagai buntut protes penamaan kapal militer Indonesia dengan nama KRI Usman Harun.
Singapura protes penamaan KRI Usman Harun karena keduanya merupakan tokoh yang ditangkap dan dihukum gantung oleh pemerintah Singapura atas tuduhan melakukan pengeboman di sekitar MacDonald House di Orchard Road, Singapura pada 10 Maret 1965. Jenazah keduanya pun telah dimakamkan di taman makam pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca berita:
Tim Jupiter tetap show off di Singapore Airshow
(kri)