KPU tinjau percetakan surat suara di Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Anggota KPU RI Ferry Kurnia, dan Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat, meninjau tempat percetakan surat suara di Kota Bandung untuk Pemilu Legislatif 2014.
Ada tiga lokasi yang jadi tempat percetakan yaitu dua di kawasan Ujungberung dan satu di Jalan Soekarno-Hatta.
"Sudah tiga tempat yang saya kunjungi. Alhamdulillah dari aktivitas sistem produksi percetakan surat suara, semua berjalan dengan baik," kata Ferry, Senin (10/2/2014).
Tiga percetakan di Bandung memproduksi surat suara untuk kawasan Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat. Tiga perusahaan percetakan itu masing-masing PT Titian Ilmu, PT Arcaria, dan PT Granesia.
Dalam pemantauannya, Ferry mengaku menemukan ada beberapa surat suara rusak. Ia meminta surat suara itu dihancurkan agar tidak disalahgunakan pihak tak bertanggungjawab.
Sementara selain memantau percetakan suara, KPU RI hari ini juga memantau tempat produksi tinta pemilu di Kuningan. Pemantauan di sana dilakukan Ketua KPU RI, Husni Kamil, dan anggota KPU Jawa Barat, Endun Abdul Haq.
Direktur PT Granesia, Gatot Riyadi mengatakan, pihaknya kebagian mencetak sekira 11 juta lembar surat suara. Alokasi anggaran yang diterima sekira Rp4 miliar.
"Sekarang yang sudah selesai dicetak sekira 30 persen. Kita percaya diri proses cetak bisa selesai cepat," ungkapnya.
Pengalaman mencetak surat kabar menjadi alasan kenapa ia percaya diri mampu menyelesaikan surat suara secepatnya. Dia menargetkan proses cetak selesai maksimal 8 Maret.
Ada tiga lokasi yang jadi tempat percetakan yaitu dua di kawasan Ujungberung dan satu di Jalan Soekarno-Hatta.
"Sudah tiga tempat yang saya kunjungi. Alhamdulillah dari aktivitas sistem produksi percetakan surat suara, semua berjalan dengan baik," kata Ferry, Senin (10/2/2014).
Tiga percetakan di Bandung memproduksi surat suara untuk kawasan Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat. Tiga perusahaan percetakan itu masing-masing PT Titian Ilmu, PT Arcaria, dan PT Granesia.
Dalam pemantauannya, Ferry mengaku menemukan ada beberapa surat suara rusak. Ia meminta surat suara itu dihancurkan agar tidak disalahgunakan pihak tak bertanggungjawab.
Sementara selain memantau percetakan suara, KPU RI hari ini juga memantau tempat produksi tinta pemilu di Kuningan. Pemantauan di sana dilakukan Ketua KPU RI, Husni Kamil, dan anggota KPU Jawa Barat, Endun Abdul Haq.
Direktur PT Granesia, Gatot Riyadi mengatakan, pihaknya kebagian mencetak sekira 11 juta lembar surat suara. Alokasi anggaran yang diterima sekira Rp4 miliar.
"Sekarang yang sudah selesai dicetak sekira 30 persen. Kita percaya diri proses cetak bisa selesai cepat," ungkapnya.
Pengalaman mencetak surat kabar menjadi alasan kenapa ia percaya diri mampu menyelesaikan surat suara secepatnya. Dia menargetkan proses cetak selesai maksimal 8 Maret.
(lns)