Ogah mundur, Dahlan ngaku beda prinsip dengan Gita
A
A
A
Sindonews.com - Dahlan Iskan tetap maju menjadi calon presiden (Capres) melalui Konvensi Partai Demokrat tanpa menanggalkan jabatannya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal itu disampaikan Dahlan dalam acara Haul Akbar ke-46 KH Ahmad Ru'yat di Masjid Al Muttaqin Kaliwungu, Kendal, Minggu (9/2/2014).
"Saya masih terus mengikuti konvensi capres yang dilakukan oleh Partai Demokrat. Ini kan masih proses terus. Pada tanggal 13 Februari akan dilakukan konvensi di Surabaya, dan selanjutnya di Semarang," ujarnya.
Disampaikannya, capres dari Partai Demokrat nantinya yang memiliki rating tertinggi di dalam konvensi. "Sesuai yang disampaikan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) siapa yang ratingnya paling tinggi dalam konvensi, itulah capres dari Partai Demokrat," ungkapnya.
Sebenarnya, DI menambahkan, dia tidak berniat mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat. Namun, karena diminta oleh SBY akhirnya diapun harus bersaing dengan 11 peserta konvensi lainnya.
"Sebenarnya saya enggak mau, tapi karena Pak SBY mintanya dengan sungguh-sungguh, ya saya sami'na wa ato'na sajalah. Kenapa Demokrat? Karena partai lain sudah memiliki calon masing-masing dan enggak ada yang mengadakan konvensi. Kalau partai lain juga ada yang mengadakan konvensi juga dan mengajak saya, mungkin saya ikut. Tapi sementara baru Demokrat saja yang mengadakan konvensi dan mengajak saya," paparnya.
Kendati mengikuti konvensi, dia masih mengemban tugasnya sebagai Menteri BUMN. Menurutnya, tiap orang memiliki prinsip yang berbeda. Dalam hal ini, dia mengaku tidak bisa dibandingkan dengan Gita Wirjawan, yang memilih untuk mundur dari Menteri Perdagangan RI demi mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat.
"Ada beberapa hal yang saya tidak bisa ikut Pak Gita, dan ada beberapa hal Pak Gita tidak bisa ikut saya. Itu masing-masing orang berbeda prinsipnya. Nah, artinya tidak bisa dibandingkan. Saya tidak bisa ikuti gantengnya, kan begitu," lanjutnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Salaf Asrama Pelajar Islam Kauman (APIK) Kaliwungu, KH Solahudin mengaku mengapresiasi langkah Dahlan untuk mengikuti konvensi capres tersebut.
"Pak Dahlan Iskan itu orangnya baik. Beliau itu antara hati dan lisannya seimbang. Baru kali ini ada menteri yang berani mengakui kesalahannya di muka umum. Kebanyakan pejabat kalau salah jawabannya muter-muter, kalau Pak Dahlan langsung mengakui. Seperti yang saya lihat di tv terkait kenaikan elpiji," katanya.
Selain itu, saat ini dibutuhkan sosok yang seperti Dahlan Iskan, yang langsung terjun ke lapangan. Sehingga mengetahui situasi dan kondisi masyarakat yang ada.
"Saat ini di Indonesia dibutuhkan sosok pemimpin yang seperti beliau (Dahlan Iskan). Bukan pemimpin yang ongkang-ongkang. Tapi yang langsung ke lapangan, jadi tahu kondisi dan situasi masyarakatnya. Pak Dahlan juga apa adanya, dan tidak dibuat-buat," tandasnya.
Baca berita:
Gita mundur, Djoko katakan 'he did the right choice'
Hal itu disampaikan Dahlan dalam acara Haul Akbar ke-46 KH Ahmad Ru'yat di Masjid Al Muttaqin Kaliwungu, Kendal, Minggu (9/2/2014).
"Saya masih terus mengikuti konvensi capres yang dilakukan oleh Partai Demokrat. Ini kan masih proses terus. Pada tanggal 13 Februari akan dilakukan konvensi di Surabaya, dan selanjutnya di Semarang," ujarnya.
Disampaikannya, capres dari Partai Demokrat nantinya yang memiliki rating tertinggi di dalam konvensi. "Sesuai yang disampaikan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) siapa yang ratingnya paling tinggi dalam konvensi, itulah capres dari Partai Demokrat," ungkapnya.
Sebenarnya, DI menambahkan, dia tidak berniat mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat. Namun, karena diminta oleh SBY akhirnya diapun harus bersaing dengan 11 peserta konvensi lainnya.
"Sebenarnya saya enggak mau, tapi karena Pak SBY mintanya dengan sungguh-sungguh, ya saya sami'na wa ato'na sajalah. Kenapa Demokrat? Karena partai lain sudah memiliki calon masing-masing dan enggak ada yang mengadakan konvensi. Kalau partai lain juga ada yang mengadakan konvensi juga dan mengajak saya, mungkin saya ikut. Tapi sementara baru Demokrat saja yang mengadakan konvensi dan mengajak saya," paparnya.
Kendati mengikuti konvensi, dia masih mengemban tugasnya sebagai Menteri BUMN. Menurutnya, tiap orang memiliki prinsip yang berbeda. Dalam hal ini, dia mengaku tidak bisa dibandingkan dengan Gita Wirjawan, yang memilih untuk mundur dari Menteri Perdagangan RI demi mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat.
"Ada beberapa hal yang saya tidak bisa ikut Pak Gita, dan ada beberapa hal Pak Gita tidak bisa ikut saya. Itu masing-masing orang berbeda prinsipnya. Nah, artinya tidak bisa dibandingkan. Saya tidak bisa ikuti gantengnya, kan begitu," lanjutnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Salaf Asrama Pelajar Islam Kauman (APIK) Kaliwungu, KH Solahudin mengaku mengapresiasi langkah Dahlan untuk mengikuti konvensi capres tersebut.
"Pak Dahlan Iskan itu orangnya baik. Beliau itu antara hati dan lisannya seimbang. Baru kali ini ada menteri yang berani mengakui kesalahannya di muka umum. Kebanyakan pejabat kalau salah jawabannya muter-muter, kalau Pak Dahlan langsung mengakui. Seperti yang saya lihat di tv terkait kenaikan elpiji," katanya.
Selain itu, saat ini dibutuhkan sosok yang seperti Dahlan Iskan, yang langsung terjun ke lapangan. Sehingga mengetahui situasi dan kondisi masyarakat yang ada.
"Saat ini di Indonesia dibutuhkan sosok pemimpin yang seperti beliau (Dahlan Iskan). Bukan pemimpin yang ongkang-ongkang. Tapi yang langsung ke lapangan, jadi tahu kondisi dan situasi masyarakatnya. Pak Dahlan juga apa adanya, dan tidak dibuat-buat," tandasnya.
Baca berita:
Gita mundur, Djoko katakan 'he did the right choice'
(kri)