Banyak bencana, KPU yakin golput tak meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakin bencana yang melanda sejumlah daerah tidak akan meningkatkan jumlah warga yang tidak menggunakan hak suara atau golput.
Bahkan, KPU menargetkan partisipasi pemilih pada pemilu legislatif nanti mampu menembus angka 75 persen pemilih.
"Yakin enggak berpotensi menambah golput. Pemilihnya sudah ada (dalam data KPU)," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Namun demikian, kata dia, persoalan mendasar pelaksanaan pemilu terletak pada perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, termasuk pindah karena mencari tempat aman dari bencana. Tapi, KPU mengklaim tengah mengantisipasi hal tersebut dengan menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) di pengungsian bencana.
"Problemnya pindah. Nah karena pindah itu kita inventarisasi, nanti TPS dibuatkan di tempat pengungsian korban bencana," ujar Ferry.
Untuk mengantisipasi banyaknya golput karena bencana, KPU sudah meminta kepada KPU daerah berkoordinasi dengan pemerintah daerah melakukan pendataan agar hak kontitusi korban bencana tak kehilangan suaranya.
"Nanti kami harus tahu datanya, kami bisa coba deteksi. Kami yakin kita akan melakukan pelayanan maksimal untuk hak masyarakat korban bencana," tutupnya.
Berita:
Intelijen cium gerakan golput dan komunisme di Jawa Tengah
Bahkan, KPU menargetkan partisipasi pemilih pada pemilu legislatif nanti mampu menembus angka 75 persen pemilih.
"Yakin enggak berpotensi menambah golput. Pemilihnya sudah ada (dalam data KPU)," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Namun demikian, kata dia, persoalan mendasar pelaksanaan pemilu terletak pada perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, termasuk pindah karena mencari tempat aman dari bencana. Tapi, KPU mengklaim tengah mengantisipasi hal tersebut dengan menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) di pengungsian bencana.
"Problemnya pindah. Nah karena pindah itu kita inventarisasi, nanti TPS dibuatkan di tempat pengungsian korban bencana," ujar Ferry.
Untuk mengantisipasi banyaknya golput karena bencana, KPU sudah meminta kepada KPU daerah berkoordinasi dengan pemerintah daerah melakukan pendataan agar hak kontitusi korban bencana tak kehilangan suaranya.
"Nanti kami harus tahu datanya, kami bisa coba deteksi. Kami yakin kita akan melakukan pelayanan maksimal untuk hak masyarakat korban bencana," tutupnya.
Berita:
Intelijen cium gerakan golput dan komunisme di Jawa Tengah
(dam)