Jadi tokoh muda berpotensi, Cak Ali mengaku masih belajar
A
A
A
Sindonews.com - Peserta konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa menjadi salah seorang tokoh pemimpin potensial dalam Pemilu 2014 mendatang.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Political Communication (Polcomm) Institute yang di-launching di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
"Mayoritas responden menilai tokoh muda cocok untuk bersaing dengan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo)," kata Direktur Polcomm Institute Heri Budianto di Jakarta, Minggu (2/2/2014).
Dalam survei Polcomm Institute, terdapat lima tokoh nonpartai politik yang mampu menyaingi Jokowi, yakni Dahlan Iskan (18,7 persen), Irman Gusman (11,9%), Ali Masykur Musa (11,2%), Mahfud MD (10,7%), dan Gita Wirjawan (8,7%).
Pada hasil survei tersebut ada beberapa hal yang menurut Heri Budianto cukup menarik. Pertama, responden menyebutkan 53 persen menghendaki presiden muda. "Ini artinya publik semakin terbuka kepada tokoh-tokoh yang bermunculan dan mampu menarik hati mereka," ungkap Heri.
Kedua, mengenai kemunculan nama Ali Masykur Musa yang memiliki elektabilitas cukup signifikan. Menurut Heri, melejitnya nama Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini, tak lepas dari dukungan lebih kaum Nahdliyin, Gusdurian, dan lintas agama.
"Sebagai kader yang terlahir dan bergerak aktif di NU, wajar jika Ali Masykur mendapat dukungan yang lebih dari warga NU. Meski berada di posisi ketiga, beliau memiliki pemilih potensial yang besar, yaitu dari kalangan NU," jelas Heri.
Lagipula, kinerja Ali Masykur di BPK RI dinilai sukses, terutama dalam menangani pemeriksaan lingkungan dan ketahanan pangan.
Sementara menurut Pengamat Politik Lely Arianie, jika Ali Masykur Musa mampu mendekati dan mengkapitalisasi anak muda maka tidak menutup kemungkinan elektabilitasnya akan lebih meningkat. Sehingga selain dipilih warga NU yang memiliki 50 juta, juga dipilih oleh sebagian besar kaum muda.
Menanggapi hasil survei dan analisa Heri dan Lely, Cak Ali memilih merendah. "Saya masih harus banyak belajar lagi mengabdi untuk negara," ucapnya singkat.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Political Communication (Polcomm) Institute yang di-launching di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
"Mayoritas responden menilai tokoh muda cocok untuk bersaing dengan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo)," kata Direktur Polcomm Institute Heri Budianto di Jakarta, Minggu (2/2/2014).
Dalam survei Polcomm Institute, terdapat lima tokoh nonpartai politik yang mampu menyaingi Jokowi, yakni Dahlan Iskan (18,7 persen), Irman Gusman (11,9%), Ali Masykur Musa (11,2%), Mahfud MD (10,7%), dan Gita Wirjawan (8,7%).
Pada hasil survei tersebut ada beberapa hal yang menurut Heri Budianto cukup menarik. Pertama, responden menyebutkan 53 persen menghendaki presiden muda. "Ini artinya publik semakin terbuka kepada tokoh-tokoh yang bermunculan dan mampu menarik hati mereka," ungkap Heri.
Kedua, mengenai kemunculan nama Ali Masykur Musa yang memiliki elektabilitas cukup signifikan. Menurut Heri, melejitnya nama Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini, tak lepas dari dukungan lebih kaum Nahdliyin, Gusdurian, dan lintas agama.
"Sebagai kader yang terlahir dan bergerak aktif di NU, wajar jika Ali Masykur mendapat dukungan yang lebih dari warga NU. Meski berada di posisi ketiga, beliau memiliki pemilih potensial yang besar, yaitu dari kalangan NU," jelas Heri.
Lagipula, kinerja Ali Masykur di BPK RI dinilai sukses, terutama dalam menangani pemeriksaan lingkungan dan ketahanan pangan.
Sementara menurut Pengamat Politik Lely Arianie, jika Ali Masykur Musa mampu mendekati dan mengkapitalisasi anak muda maka tidak menutup kemungkinan elektabilitasnya akan lebih meningkat. Sehingga selain dipilih warga NU yang memiliki 50 juta, juga dipilih oleh sebagian besar kaum muda.
Menanggapi hasil survei dan analisa Heri dan Lely, Cak Ali memilih merendah. "Saya masih harus banyak belajar lagi mengabdi untuk negara," ucapnya singkat.
(hyk)