Jenderal Besar untuk SBY balas jasa Moeldoko?
A
A
A
Sindonews.com - Usul Panglima TNI Jenderal Moeldoko agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperoleh gelar Jenderal Besar terus menuai kritik.
Politikus PDIP Trimedya Panjaitan menilai, usulan tersebut dilontarkan karena Moeldoko ingin membalas jasa Presiden SBY yang telah mengangkatnya menjadi Panglima TNI.
"Balas jasa, karena dia (Moeldoko) sudah diangkat jadi Panglima TNI," ujar Anggota Komisi III DPR RI ini di acara ulang tahun PDIP ke-41 di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2014).
Selain itu, dia juga memprediksi usulan yang dilontarkan Panglima TNI Moeldoko kemarin sebuah isu yang sengaja dimunculkan. "Sengaja dilempar (isunya), kemudian ditolak (SBY), polanya sama seperti isu kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram," katanya.
Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) ingin memberikan penghargaan Jenderal Besar kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jika hal itu terwujud, maka SBY akan mengikuti jejak Jenderal Soedirman dan Soeharto.
Hal itu dikatakan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menyampaikan pidato di acara rapat pimpinan (Rapim) TNI dan Polri 2014 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 9 Januari 2014 kemarin.
"Semangat yang kuat dari Bapak SBY untuk membangun TNI yang handal, kami TNI tidak salah kiranya kalau Jenderal Purnawirawan Presiden SBY mendapatkan anugerah Jenderal Besar," kata Moeldoko.
Kemudian, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi pun langsung menggelar konferensi pers menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Sudi mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menolak penghargaan atau gelar Jenderal Besar yang akan diberikan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Ya terus terang beliau (SBY) menolak dalam hal ini," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi, saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
Kendati demikian, kata Sudi, Presiden SBY menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang telah disampaikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam acara rapat pimpinan (Rapim) TNI dan Polri 2014 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.
"Presiden menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan segala macam yang dibeberkan Panglima TNI tentang berbagai hal yang telah dilakukan presiden. Utamanya dalam meningkatkan kekuatan pertahanan, meningkatkan modernisasi alutsista TNI dan hal-hal kebijakan lain untuk memajukan TNI," kata Sudi.
Baca berita:
SBY tolak gelar Jenderal Besar dari TNI
Politikus PDIP Trimedya Panjaitan menilai, usulan tersebut dilontarkan karena Moeldoko ingin membalas jasa Presiden SBY yang telah mengangkatnya menjadi Panglima TNI.
"Balas jasa, karena dia (Moeldoko) sudah diangkat jadi Panglima TNI," ujar Anggota Komisi III DPR RI ini di acara ulang tahun PDIP ke-41 di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2014).
Selain itu, dia juga memprediksi usulan yang dilontarkan Panglima TNI Moeldoko kemarin sebuah isu yang sengaja dimunculkan. "Sengaja dilempar (isunya), kemudian ditolak (SBY), polanya sama seperti isu kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram," katanya.
Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) ingin memberikan penghargaan Jenderal Besar kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jika hal itu terwujud, maka SBY akan mengikuti jejak Jenderal Soedirman dan Soeharto.
Hal itu dikatakan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menyampaikan pidato di acara rapat pimpinan (Rapim) TNI dan Polri 2014 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 9 Januari 2014 kemarin.
"Semangat yang kuat dari Bapak SBY untuk membangun TNI yang handal, kami TNI tidak salah kiranya kalau Jenderal Purnawirawan Presiden SBY mendapatkan anugerah Jenderal Besar," kata Moeldoko.
Kemudian, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi pun langsung menggelar konferensi pers menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Sudi mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menolak penghargaan atau gelar Jenderal Besar yang akan diberikan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Ya terus terang beliau (SBY) menolak dalam hal ini," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi, saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
Kendati demikian, kata Sudi, Presiden SBY menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang telah disampaikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam acara rapat pimpinan (Rapim) TNI dan Polri 2014 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.
"Presiden menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan segala macam yang dibeberkan Panglima TNI tentang berbagai hal yang telah dilakukan presiden. Utamanya dalam meningkatkan kekuatan pertahanan, meningkatkan modernisasi alutsista TNI dan hal-hal kebijakan lain untuk memajukan TNI," kata Sudi.
Baca berita:
SBY tolak gelar Jenderal Besar dari TNI
(kri)