Hindari fitnah, SBY persilakan pers liput Rapim TNI-Polri
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempersilakan pers meliput kegiatan pengarahannya di rapim pimpinan (Rapim) TNI dan Polri 2014 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK).
Hal itu dikarenakan, dirinya tidak ingin ada sejumlah pihak yang berburuk sangka jika kegiatan tersebut dilaksanakan secara tertutup bagi pers.
"Saya sengaja berpesan kepada staf pribadi presiden, agar acara pengarahan kepada peserta Rapim ini bersifat terbuka," ujar SBY di PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2014).
"Mengapa? Pada tahun politik, di antara kita ada yang mudah berburuk sangka. Saya bertemu saudara (peserta Rapim) misalnya, dikira memberikan pengarahan yang mengganggu netralitas TNI dan Polri," tambah SBY.
Karena itu, dia mempersilakan pers meliput kegiatan pengarahannya kepada peserta rapim TNI dan Polri 2014 ini. Sebagai bentuk transparansi untuk menghindari fitnah.
"Karena itu lah, kita persilakan para wartawan, siapapun, untuk meliput apa yang saya katakan dari A sampai Z. Ini sekaligus secara transparan dan akuntabilitas sebagai pemimpin pemerintah," kata dia.
Rapim yang bertemakan 'TNI dan Polri siap mengamankan Pemilu 2014' ini dihadiri 336 peserta yang terdiri dari pejabat teras TNI sebanyak 168 orang, serta pejabat utama Polri sebanyak 168 orang. Seperti diketahui sebelumnya, para pers tidak diperkenankan meliput kegiatan tersebut.
Baca berita:
SBY: Jangan anggap enteng Pemilu 2014
Hal itu dikarenakan, dirinya tidak ingin ada sejumlah pihak yang berburuk sangka jika kegiatan tersebut dilaksanakan secara tertutup bagi pers.
"Saya sengaja berpesan kepada staf pribadi presiden, agar acara pengarahan kepada peserta Rapim ini bersifat terbuka," ujar SBY di PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2014).
"Mengapa? Pada tahun politik, di antara kita ada yang mudah berburuk sangka. Saya bertemu saudara (peserta Rapim) misalnya, dikira memberikan pengarahan yang mengganggu netralitas TNI dan Polri," tambah SBY.
Karena itu, dia mempersilakan pers meliput kegiatan pengarahannya kepada peserta rapim TNI dan Polri 2014 ini. Sebagai bentuk transparansi untuk menghindari fitnah.
"Karena itu lah, kita persilakan para wartawan, siapapun, untuk meliput apa yang saya katakan dari A sampai Z. Ini sekaligus secara transparan dan akuntabilitas sebagai pemimpin pemerintah," kata dia.
Rapim yang bertemakan 'TNI dan Polri siap mengamankan Pemilu 2014' ini dihadiri 336 peserta yang terdiri dari pejabat teras TNI sebanyak 168 orang, serta pejabat utama Polri sebanyak 168 orang. Seperti diketahui sebelumnya, para pers tidak diperkenankan meliput kegiatan tersebut.
Baca berita:
SBY: Jangan anggap enteng Pemilu 2014
(kri)