Perempuan diminta berani bersikap soal poligami

Selasa, 07 Januari 2014 - 23:22 WIB
Perempuan diminta berani...
Perempuan diminta berani bersikap soal poligami
A A A
Sindonews.com - Wanita diminta tidak mudah menerima poligami. Karena, perempuan yang menerima poligami begitu saja dinilai memiliki pemahaman dan ajaran yang salah tentang aturan perkawinan dalam Islam.

"Perempuan harusnya punya sikap, selama ini mereka takut menentang poligami karena menganggap jika menentang poligami berarti tidak tunduk pada syariat. Itu pembodohan terhadap perempuan," tegas aktivis perempuan penerima Madeline K Albright Award Gefarina Djohan di Depok, Selasa (7/1/2014).

Menurut Gefarina, berkelakuan adil di dalam perkawinan memang sangat diperlukan. Apalagi jika yang melakukan poligami adalah seorang pemimpin atau seorang wakil rakyat.

"Muhammad Syaukani dalam tafsir Fathul Qadir tegas-tegas menyebutkan persyaratan mutlak adalah keadilan yang menyangkut dengan kesejahteraan lahir dan bathin," tukas Wakil Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama periode 2005-2011 tersebut.

Dalam Islam, terang Gefarina, ada aturan-aturan ketat jika hendak melakukan poligami. Aturan-aturan tersebut seolah sengaja tidak dipopulerkan.

Ironinya, tokoh-tokoh pendukung poligami hanya memunculkan bahwa Islam mengizinkan poligami dengan dukungan argumen lebih baik poligami daripada berzina.

"Nabi Adam AS isterinya satu, Nabi Ibrahim beristeri dua orang atas perintah Allah karena istri pertamanya mandul, Nabi Isa tidak beristeri, Nabi Muhammad menikah lebih dari satu atas perintah Allah menyangkut dengan pemeliharaan anak yatim dan kehormatan para perempuan, yang dinikahi gadis belia hanya Siti Aisyah," bebernya.

Lebih lanjut, kata Gefarina, pada umumnya laki-laki yang melakukan poligami hanya mengambil perempuan yang lebih belia dan lebih cantik dari istri pertama. Padahal, sebagai teladan sebelumnya bahwa yang dinikahi bukanlah gadis belia.

"Dalam hadits disebutkan jika seorang laki-laki tertarik kepada perempuan lain harus cepat-cepat kembali ke isterinya, dan menahan nafsunya dengan berpuasa," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1345 seconds (0.1#10.140)