Logistik raib, KPU klaim kerugian tak sampai miliaran
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku belum menghitung jumlah kerugian terkait kebutuhan logistik yang raib di masing-masing daerah seperti KPU Kota Medan, Kota Jayapura, dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Biro logistik KPU hanya membenarkan hilangnya bilik dan kotak suara di masing-masing daerah tersebut. "Belum rekap (kerugian)," ujar Kepala Biro Logistik KPU, Boradi, di Kantor KPU, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Boradi mengatakan, jika dikalkulasi secara keseluruhan, kerugian yang diakibatkan dari hilangnya barang kebutuhan logistik pemilu tersebut tak mencapai miliaran rupiah. Ia mengaku hanya ratusan juta rupiah. "Iya (ratusan juta)," jelasnya.
Adapun untuk tiga wilayah berbeda itu, Boradi memastikan kasus hilangnya berbeda-beda. Selain Kota Jayapura, Kota Medan dan Provinsi Sulawesi Tenggara, logistik hilang memang dicuri orang.
"Itu KPU Jayapura belum membayar sewa gudang setahun. Jadi itu (logistik) sama pemilik gudang dijual," ungkapnya.
Kasus dijualnya kebutuhan logistik pemilu di Kota Jayapura, Boradi menganggap KPU di daerah memang minim anggaran. Sehingga, banyak dari KPU daerah terkadang tak memiliki kantor, apalagi gudang penyimpanan logistik. "Enggak ada anggaran. Gimana?" tanya dia.
Namun begitu, terkait hilang dan dijualnya barang kebutuhan logistik pemilu di tiga daerah tersebut, kini KPU daerah tengah menyerahkan kepada aparat kepolisian setempat untuk mengusutnya. "Sekarang sedang ditangani polisi setempat," tutupnya.
Baca berita:
Kisah Kabiro KPU soal logistik pemilu
Biro logistik KPU hanya membenarkan hilangnya bilik dan kotak suara di masing-masing daerah tersebut. "Belum rekap (kerugian)," ujar Kepala Biro Logistik KPU, Boradi, di Kantor KPU, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Boradi mengatakan, jika dikalkulasi secara keseluruhan, kerugian yang diakibatkan dari hilangnya barang kebutuhan logistik pemilu tersebut tak mencapai miliaran rupiah. Ia mengaku hanya ratusan juta rupiah. "Iya (ratusan juta)," jelasnya.
Adapun untuk tiga wilayah berbeda itu, Boradi memastikan kasus hilangnya berbeda-beda. Selain Kota Jayapura, Kota Medan dan Provinsi Sulawesi Tenggara, logistik hilang memang dicuri orang.
"Itu KPU Jayapura belum membayar sewa gudang setahun. Jadi itu (logistik) sama pemilik gudang dijual," ungkapnya.
Kasus dijualnya kebutuhan logistik pemilu di Kota Jayapura, Boradi menganggap KPU di daerah memang minim anggaran. Sehingga, banyak dari KPU daerah terkadang tak memiliki kantor, apalagi gudang penyimpanan logistik. "Enggak ada anggaran. Gimana?" tanya dia.
Namun begitu, terkait hilang dan dijualnya barang kebutuhan logistik pemilu di tiga daerah tersebut, kini KPU daerah tengah menyerahkan kepada aparat kepolisian setempat untuk mengusutnya. "Sekarang sedang ditangani polisi setempat," tutupnya.
Baca berita:
Kisah Kabiro KPU soal logistik pemilu
(kri)