Golkar all out bela Atut
A
A
A
Sindonews.com - Praktisi hukum asal Banten Hermawi F Taslim menilai, usaha untuk meruntuhkan dinasti yang dibangun keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah bukan perkara mudah.
Pasalnya, ada beberapa pihak yang akan melakukan pembelaan secara all out. Salah satunya Partai Golkar karena Banten merupakan basis terbesar partai berlambang pohon beringin itu.
“Banten adalah basis terakhir Golkar di Jawa. Dugaan saya, Golkar akan all out membela Atut cs. Apalagi, kekuatan Golkar di Banten sudah nyata sejak Orde Baru,” kata Taslim melalui telepon, Kamis (2/1/2014).
Menurut Taslim, sinyal-sinyal perlawanan itu dapat dilihat jelas dari pernyataan-pernyataan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang terang-terangan melakukan pembelaan dengan menyebut Gubernur Banten itu sebagai kader yang baik, berdedikasi, dan sebagainya.
Perlawanan semacam inilah yang menurut Hermawi F. Taslim akan menghambat proses perbaikan di Banten. “Dugaan saya, penuntasan kasus Banten ini akan berlangsung marathon hingga pasca pemilu,” tambahnya.
Pasca penetapan status sebagai tersangkan terhadap Atut, sambung dia, tidak sedikit pula yang mendukung upaya perbaikan di Banten. LSM, mahasiswa, kelas menengah, dan sejumlah ulama kritis di bawah pimpinan Kyai Kurtubi yang secara terang-terangan mendorong KPK untuk memercepat penuntasan mega kasus Banten.
“Sebagian lagi kelompok kritis masih bersikap wait and see. Sedangkan yang bertahan mendukung Atut adalah keluarga besar dan jaringan lama yang sudah terpelihara berpuluh-puluh tahun sejak era almarhum ayahnya Atut, Haji Chasan, masih menjadi orang kuat Banten,” papar politikus yang pernah menjadi salah satu orang kepercayaan Gus Dur ini.
Berdasarkan pengamatan Taslim, sebagian jawara Banten akan tetap mendukung Atut karena faktor pengaruh historis ayahnya, sedangkan kaum ulama pelan-pelan akan bergeser perannya dari kolega dinasti menjadi satu barisan dengan mahasiswa dan pihak lain yang menginginkan perubahan di Banten.
Untuk menghilangkan pengaruh dinasti keluarga Atut di Banten sampai ke akar-akarnya, sambung dia, dibutuhkan kerja sama menyeluruh dari semua elemen di Banten. “Banten harus menjalani semacam mandi kembang, proses restorasi secara komprehensif, perubahan menyeluruh, menjadi sebuah provinsi yang amanah, pro rakyat, dan berkeadilan,” pungkasnya.
Atut masih punya pengaruh di Banten
Pasalnya, ada beberapa pihak yang akan melakukan pembelaan secara all out. Salah satunya Partai Golkar karena Banten merupakan basis terbesar partai berlambang pohon beringin itu.
“Banten adalah basis terakhir Golkar di Jawa. Dugaan saya, Golkar akan all out membela Atut cs. Apalagi, kekuatan Golkar di Banten sudah nyata sejak Orde Baru,” kata Taslim melalui telepon, Kamis (2/1/2014).
Menurut Taslim, sinyal-sinyal perlawanan itu dapat dilihat jelas dari pernyataan-pernyataan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang terang-terangan melakukan pembelaan dengan menyebut Gubernur Banten itu sebagai kader yang baik, berdedikasi, dan sebagainya.
Perlawanan semacam inilah yang menurut Hermawi F. Taslim akan menghambat proses perbaikan di Banten. “Dugaan saya, penuntasan kasus Banten ini akan berlangsung marathon hingga pasca pemilu,” tambahnya.
Pasca penetapan status sebagai tersangkan terhadap Atut, sambung dia, tidak sedikit pula yang mendukung upaya perbaikan di Banten. LSM, mahasiswa, kelas menengah, dan sejumlah ulama kritis di bawah pimpinan Kyai Kurtubi yang secara terang-terangan mendorong KPK untuk memercepat penuntasan mega kasus Banten.
“Sebagian lagi kelompok kritis masih bersikap wait and see. Sedangkan yang bertahan mendukung Atut adalah keluarga besar dan jaringan lama yang sudah terpelihara berpuluh-puluh tahun sejak era almarhum ayahnya Atut, Haji Chasan, masih menjadi orang kuat Banten,” papar politikus yang pernah menjadi salah satu orang kepercayaan Gus Dur ini.
Berdasarkan pengamatan Taslim, sebagian jawara Banten akan tetap mendukung Atut karena faktor pengaruh historis ayahnya, sedangkan kaum ulama pelan-pelan akan bergeser perannya dari kolega dinasti menjadi satu barisan dengan mahasiswa dan pihak lain yang menginginkan perubahan di Banten.
Untuk menghilangkan pengaruh dinasti keluarga Atut di Banten sampai ke akar-akarnya, sambung dia, dibutuhkan kerja sama menyeluruh dari semua elemen di Banten. “Banten harus menjalani semacam mandi kembang, proses restorasi secara komprehensif, perubahan menyeluruh, menjadi sebuah provinsi yang amanah, pro rakyat, dan berkeadilan,” pungkasnya.
Atut masih punya pengaruh di Banten
(lal)