Alasan Gubernur DKI gelar pesta rakyat
A
A
A
Sindonews.com - Sudah dua kali pergantian tahun ini Pemerintah Provinsi DKI menggelar Jakarta Night Festival (JNF). Sebuah acara yang disebut pesta rakyat.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan pesta rakyat yang digelarnya memang sengaja digelar olehnya. Pesta rakyat ini dianggapnya sesuatu yang sangat perlu dilakukan di Jakarta.
Mantan Wali Kota Solo ini beralasan, setiap hari kota Jakarta terlalu sibuk mengurusi persoalan perekonomian ketimbang kebudayaan masyarakat sekitar.
"Sebuah kota harus ada keseimbangan, jangan sampai yang tiap hari diurus hanya ekonomi, ketemu orang diurus duit dan hal-hal material," katanya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Maka itu, lanjut Jokowi, Ibu Kota Jakarta perlu acara pesta rakyat yang bermuatan religius dan budaya. Sehingga bisa mengisi kekosongan warga Jakarta dari hiruk pikuk masalah perekonomian setiap hari.
"Keseimbangan itu perlu, sehingga manusia yang berada di kota itu berisi, tidak hanya kosong masalah ekonomi tiap hari. Itu yang saya kira pengin kita buat," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta telah mengecek persiapan acara akbar menyambut pergantian tahun baru, JNF yang digelar di Bundaran HI-Jenderal Sudirman-MH Thamrin.
"Sudah tadi saya baru saja ngecek putar-putar, semuanya sudah mulai disiapkan, tenda-tenda, panggung sudah," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan pesta rakyat yang digelarnya memang sengaja digelar olehnya. Pesta rakyat ini dianggapnya sesuatu yang sangat perlu dilakukan di Jakarta.
Mantan Wali Kota Solo ini beralasan, setiap hari kota Jakarta terlalu sibuk mengurusi persoalan perekonomian ketimbang kebudayaan masyarakat sekitar.
"Sebuah kota harus ada keseimbangan, jangan sampai yang tiap hari diurus hanya ekonomi, ketemu orang diurus duit dan hal-hal material," katanya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Maka itu, lanjut Jokowi, Ibu Kota Jakarta perlu acara pesta rakyat yang bermuatan religius dan budaya. Sehingga bisa mengisi kekosongan warga Jakarta dari hiruk pikuk masalah perekonomian setiap hari.
"Keseimbangan itu perlu, sehingga manusia yang berada di kota itu berisi, tidak hanya kosong masalah ekonomi tiap hari. Itu yang saya kira pengin kita buat," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta telah mengecek persiapan acara akbar menyambut pergantian tahun baru, JNF yang digelar di Bundaran HI-Jenderal Sudirman-MH Thamrin.
"Sudah tadi saya baru saja ngecek putar-putar, semuanya sudah mulai disiapkan, tenda-tenda, panggung sudah," katanya.
(mhd)