Natal mengharukan saat Perang Dunia I

Kamis, 26 Desember 2013 - 13:58 WIB
Natal mengharukan saat...
Natal mengharukan saat Perang Dunia I
A A A
Sindonews.com - Pada saat Perang Dunia I, ada area yang disebut no man"s land yang memisahkan dua parit pertahanan dari kubu yang berperang. No man"s land membentang 400 yard, sekitar 365 meter.

Situasi di area tersebut beda dari biasanya saat pagi hari 24 Desember 1914 dan itulah yang diceritakan juga dalam novel karya Ken Follet yang berjudul Fall of Giants.

Pada tahun ini, Menteri Olahraga Perancis Valerie Fourneyron menyatakan telah meminta mitranya di Uni Eropa untuk membuat semacam pertandingan bola yang khusus didedikasikan untuk mengenang peristiwa di antara dua parit itu.

"Beberapa negara sudah menyatakan mendukung ide (pertandingan) ini, dan Pemerintah Belgia mengatakan bersedia menggelar pertandingan itu," ujar Fourneyron. Ada apa sebenarnya yang terjadi pada tanggal 24 Desember 1914 itu?

Sejarah mencatat, pada hari itu ada pertandingan bola dadakan antara pasukan Jerman dan pasukan sekutu. "Saya tidak tahu bagaimana tepatnya ini bisa terjadi, Pak. Beberapa jerrie (sebutan pasukan Inggris untuk pasukan Jerman) memanjat parit mereka, tidak bersenjata, dan berteriak, "Selamat Natal!" kemudian salah seorang dari kita juga melakukan hal yang sama. Mereka lalu mulai saling mendekat dan tahu-tahu semua orang melakukannya," salah satu bunyi di buku tersebut.

Karena itu, peristiwa di antara dua parit ini menjadi istimewa karena saat itu situasi sedang begitu bergelora. Perang yang dimulai pada 28 Juli 1914 ini dipicu pembunuhan seorang Pangeran Austria, berakhir pada 11 November 1918. Paling tidak 40 juta orang di seluruh dunia diperkirakan tewas karenanya.

PD I telah mengubah tatanan politik dunia serta memicu rentetan perang di seluruh dunia yang melibatkan hampir seluruh kekuatan yang ada saat itu. Menurut Fourneyron, yang harus dikenang lewat usul pertandingan ulang ini adalah bahwa dalam salah satu perang paling sadis sekalipun, dua kubu yang bertentangan bisa sesaat meletakkan senjata secara spontan untuk menghormati satu hari raya.

Di saat konflik terjadi di dalam kehidupan kita, marilah kita berhenti sejenak dan berpikir tentang Hari Natal, hari dimana seorang bayi yang bernama Yesus lahir dengan membawa damai dan keselamatan bagi kita semua. Hentikan semua konflik yang ada dan hiduplah dalam damai.

(Sumber: www.jawaban.com)
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5377 seconds (0.1#10.140)