Petugas sisir gereja
A
A
A
Sindonews.com – Polres Kendal bersama dengan TNI dan Pemerintah Kabupaten Kendal melakukan penyisiran di sejumlah gereja, kemarin. Penyisiran tersebut dilakukan guna sterilisasi tempat ibadah yang akan digunakan sebagai lokasi perayaan Natal 2013.
Penyisiran dilakukan secara langsung di 60 gereja di wilayah Kendal dengan menerjunkan 100 personel tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Gegana Polda Jawa Tengah. Jumlah personel Jihandak itu dibagi menjadi 10 kelompok.
Kapolres Kendal AKBP Harryo Sugihhartono mengatakan bahwa penyisiran dilakukan dengan dua cara yakni menggunakan alat pendetaksi dan manual. Cara tersebut disesuaikan dengan intensitas kegiatan serta jumlah jemaat gereja masing-masing.
“Ya, penyisiran ini merupakan rangkaian pengamanan guna sterilisasi tempat-tempat ibadah yang akan digunakan sebagai tempat perayaan Natal. Penyisiran dilakukan baik dengan manual maupun alat pendeteksi sekaligus tim Jihandak dari Polda Jateng,” ujar Harryo saat meninjau penyisiran di Gereja St Antonius Padua Kendal, kemarin.
Petugas memeriksa di tiap sudut ruangan gereja sekaligus properti yang ada di dalamnya. Selain itu, petugas juga mensterilkan benda-benda di halaman dan sekitar gereja, yang dimungkinkan menggangu jalannya perayaan.
“Semua ini dilakukan di 60 gereja yang ada di Kendal. Kami terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Dalam hal ini mereka yang sedang merayakan Natal,” lanjutnya.
Selain penyisiran, imbuh Harryo, pihaknya juga menempatkan sejumlah personel gabungan untuk peningkatan pengamanan selama rangkaian perayaan Natal berlangsung. “Jumlah personel disesuaikan intensitas jemaat dan kegiatannya. Sementara ini ada enam yang masuk dalam kategori gereja besar,” terangnya.
Meskipun demikian, pihaknya memastikan tidak hanya fokus memberikan pengamanan terhadap perayaan Natal. Sebab, sejumlah petugas lain dipastikan masih melakukan patroli guna memantau situasi di luar kegiatan Natal.
“masih ada petugas yang patroli untuk memantau kondisi. Seperti pusat keramaian, perbelanjaan dan tempat-tempat aktifitas lainnya,” tegasnya.
Pendeta Gereja St Antonius Padua, Romo Prasetyo mengapresiasi langkah yang dilakukan petugas gabungan tersebut. Menurutnya, penyisiran tersebut merupakan langkah kepolisian dan aparat keamanan lainnya dalam memberikan pengamanan bagi masyarakat.
"Penyisiran itu bisa menciptakan rasa aman kami saat melakukan Misa Natal," katanya.
Dia juga sudah mensosialisasikan kepada para jemaat Gereja St Antonius Padua Kendal terkait sistem pengamanan saat masuk gereja dalam pelaksanaan Misa.
“Sudah menerima semua jemaat. Nanti ada dua kegiatan Misa Malam Natal, dan juga Misa Natal, mudah-mudahan aman dan damai,” tandasnya.
Penyisiran dilakukan secara langsung di 60 gereja di wilayah Kendal dengan menerjunkan 100 personel tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Gegana Polda Jawa Tengah. Jumlah personel Jihandak itu dibagi menjadi 10 kelompok.
Kapolres Kendal AKBP Harryo Sugihhartono mengatakan bahwa penyisiran dilakukan dengan dua cara yakni menggunakan alat pendetaksi dan manual. Cara tersebut disesuaikan dengan intensitas kegiatan serta jumlah jemaat gereja masing-masing.
“Ya, penyisiran ini merupakan rangkaian pengamanan guna sterilisasi tempat-tempat ibadah yang akan digunakan sebagai tempat perayaan Natal. Penyisiran dilakukan baik dengan manual maupun alat pendeteksi sekaligus tim Jihandak dari Polda Jateng,” ujar Harryo saat meninjau penyisiran di Gereja St Antonius Padua Kendal, kemarin.
Petugas memeriksa di tiap sudut ruangan gereja sekaligus properti yang ada di dalamnya. Selain itu, petugas juga mensterilkan benda-benda di halaman dan sekitar gereja, yang dimungkinkan menggangu jalannya perayaan.
“Semua ini dilakukan di 60 gereja yang ada di Kendal. Kami terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Dalam hal ini mereka yang sedang merayakan Natal,” lanjutnya.
Selain penyisiran, imbuh Harryo, pihaknya juga menempatkan sejumlah personel gabungan untuk peningkatan pengamanan selama rangkaian perayaan Natal berlangsung. “Jumlah personel disesuaikan intensitas jemaat dan kegiatannya. Sementara ini ada enam yang masuk dalam kategori gereja besar,” terangnya.
Meskipun demikian, pihaknya memastikan tidak hanya fokus memberikan pengamanan terhadap perayaan Natal. Sebab, sejumlah petugas lain dipastikan masih melakukan patroli guna memantau situasi di luar kegiatan Natal.
“masih ada petugas yang patroli untuk memantau kondisi. Seperti pusat keramaian, perbelanjaan dan tempat-tempat aktifitas lainnya,” tegasnya.
Pendeta Gereja St Antonius Padua, Romo Prasetyo mengapresiasi langkah yang dilakukan petugas gabungan tersebut. Menurutnya, penyisiran tersebut merupakan langkah kepolisian dan aparat keamanan lainnya dalam memberikan pengamanan bagi masyarakat.
"Penyisiran itu bisa menciptakan rasa aman kami saat melakukan Misa Natal," katanya.
Dia juga sudah mensosialisasikan kepada para jemaat Gereja St Antonius Padua Kendal terkait sistem pengamanan saat masuk gereja dalam pelaksanaan Misa.
“Sudah menerima semua jemaat. Nanti ada dua kegiatan Misa Malam Natal, dan juga Misa Natal, mudah-mudahan aman dan damai,” tandasnya.
(lal)