Uskup Agung malu melihat respon pemimpin Gereja
A
A
A
Sindonews.com - Uskup Agung Gereja Katolik Perth, Timothy Costelloe mengaku merasa malu melihat perilaku oknum yang tidak merespons dengan baik peristiwa pelecehan seksual terhadap anak-anak yang terjadi di dalam gereja.
Pengakuannya ini pun diungkap pada saat dirinya membacakan surat berisi permintaan maaf yang ditujukan kepada 100 gereja dan masyarakat luas.
"Saya minta maaf atas pelecehan yang terjadi dan merasa malu atas sikap pemimpin gereja yang tidak merespon secara memadai," ujar Costelloe sebagaimana dikutip dari radioaustralia.net.au, Selasa 10 Desember 2013.
Lebih lanjut, dikatakan Costelloe, surat permintaan maaf yang dibacakannya adalah pengakuan atas penderitaan orang-orang yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pendeta dan pekerja gereja lainnya.
"Saya percaya apa yang saya katakan ini merupakan kata-kata yang ada di dalam hati umat Katolik," sambungnya.
Costelloe memastikan bahwa pihak Gereja Katolik tidak akan lari atau menghindar dari kasus-kasus yang ada.
Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir Gereja Katolik terus mendapat sorotan sejumlah negara terkait laporan dari orang-orang yang menyatakan telah dilecehkan oleh Pastor maupun pekerja gereja. Walau ada yang membantah dan menutupi, tetapi tidak sedikit pemimpin gereja katolik yang mengakui peristiwa tidak pantas tersebut.
Keterbukaan adalah awal dari pemulihan. Meski sulit, tetapi jika kita mau melakukannya maka gereja (orang-orang percaya) akan dapat mengimpartasikan kuasa Tuhan kepada dunia secara maksimal.
Pengakuannya ini pun diungkap pada saat dirinya membacakan surat berisi permintaan maaf yang ditujukan kepada 100 gereja dan masyarakat luas.
"Saya minta maaf atas pelecehan yang terjadi dan merasa malu atas sikap pemimpin gereja yang tidak merespon secara memadai," ujar Costelloe sebagaimana dikutip dari radioaustralia.net.au, Selasa 10 Desember 2013.
Lebih lanjut, dikatakan Costelloe, surat permintaan maaf yang dibacakannya adalah pengakuan atas penderitaan orang-orang yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pendeta dan pekerja gereja lainnya.
"Saya percaya apa yang saya katakan ini merupakan kata-kata yang ada di dalam hati umat Katolik," sambungnya.
Costelloe memastikan bahwa pihak Gereja Katolik tidak akan lari atau menghindar dari kasus-kasus yang ada.
Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir Gereja Katolik terus mendapat sorotan sejumlah negara terkait laporan dari orang-orang yang menyatakan telah dilecehkan oleh Pastor maupun pekerja gereja. Walau ada yang membantah dan menutupi, tetapi tidak sedikit pemimpin gereja katolik yang mengakui peristiwa tidak pantas tersebut.
Keterbukaan adalah awal dari pemulihan. Meski sulit, tetapi jika kita mau melakukannya maka gereja (orang-orang percaya) akan dapat mengimpartasikan kuasa Tuhan kepada dunia secara maksimal.
(kri)