Samad: Sebagian saksi di pengadilan suka tarik BAP
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengakui, tidak sedikit orang yang akan memberikan kesaksiannya di pengadilan, tiba-tiba menarik Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Sylvia Soleha alias Bu Pur dalam perkara proyek sport center Hambalang.
"Begini, hampir sebagian saksi di pengadilan suka menarik BAP-nya. Ya sama saja bahwa dia tidak mengakui ada di BAP, dia mengaku tak ngomong begitu, tapi kita punya fakta lain," tegas Samad di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Rabu 11 Desember 2013.
Kendati demikian, Samad masih tidak mau menghadirkan hasil rekaman dalam setiap persidangan. Pasalnya, rekaman tersebut akan digunakan jika bukti lain sudah tidak bisa lagi berbicara di pengadilan.
"Belum bisa dipastikan, rekaman itu nanti pada saat terakhir, kalau alat bukti lain sudah tak bisa berbicara lagi, baru rekaman itu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bu Pur dihadirkan ke persidangan kasus pembangunan proyek Hambalang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, sebagai saksi.
Dalam kesaksiannya, Bu Pur yang berusia paruh baya tersebut, banyak membuat pengakuan mengejutkan. Bahkan dia tidak membantah pernah mengirim SMS kepada Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga waktu itu, Andi Alifian Mallarangeng, Iim Rohimah.
Namun istri teman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini membantah, SMS yang dikirim mengonfirmasi masalah proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat. "Saya hanya menanyakan, membantu teman saya apakah ada di Kemenpora proyek mebel," kata Bu Pur di Pengadilan Tipikor, Selasa 10 Desember 2013.
Agus Marto minta lonjakan anggaran Hambalang didalami
Sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Sylvia Soleha alias Bu Pur dalam perkara proyek sport center Hambalang.
"Begini, hampir sebagian saksi di pengadilan suka menarik BAP-nya. Ya sama saja bahwa dia tidak mengakui ada di BAP, dia mengaku tak ngomong begitu, tapi kita punya fakta lain," tegas Samad di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Rabu 11 Desember 2013.
Kendati demikian, Samad masih tidak mau menghadirkan hasil rekaman dalam setiap persidangan. Pasalnya, rekaman tersebut akan digunakan jika bukti lain sudah tidak bisa lagi berbicara di pengadilan.
"Belum bisa dipastikan, rekaman itu nanti pada saat terakhir, kalau alat bukti lain sudah tak bisa berbicara lagi, baru rekaman itu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bu Pur dihadirkan ke persidangan kasus pembangunan proyek Hambalang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, sebagai saksi.
Dalam kesaksiannya, Bu Pur yang berusia paruh baya tersebut, banyak membuat pengakuan mengejutkan. Bahkan dia tidak membantah pernah mengirim SMS kepada Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga waktu itu, Andi Alifian Mallarangeng, Iim Rohimah.
Namun istri teman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini membantah, SMS yang dikirim mengonfirmasi masalah proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat. "Saya hanya menanyakan, membantu teman saya apakah ada di Kemenpora proyek mebel," kata Bu Pur di Pengadilan Tipikor, Selasa 10 Desember 2013.
Agus Marto minta lonjakan anggaran Hambalang didalami
(maf)