SBY minta pemberitaan media tak menghakimi
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap kepada pers atau media massa, agar terus dan tetap aktif untuk menyukseskan upaya pemerintah dalam mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia.
"Satu catatan, masyarakat dan kita berharap agar pemberitaan pers itu benar-benar akurat, berimbang dan tidak beriktikad buruk," ujar Presiden SBY dalam sambutannya di acara Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM se-Dunia Tahun 2013, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013).
Dia menyarankan kepada pers, untuk selalu menguji informasi, dan tidak mencampur-adukkan fakta dan opini yang menghakimi, serta tetap memegang asas praduga tidak bersalah. "Juga tidak membuat berita bohong atau fitnah. Yang saya sampaikan ini bagian dari kode etik jurnalistik," katanya.
Dalam Undang-Undang Pers, ujar dia, wajib hukumnya wartawan atau pers menaati kode etik jurnalistik ini. "Oleh karena itu, kita ingin demi keadilan yang seharusnya berlaku trial by the court, dan bukan trial by the press. Ini sangat penting," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, secara pribadi dirinya setuju untuk mendorong agar pers tetap berpihak kepada upaya pemberantasan korupsi. "Sekaligus mencegah pemberitaan yang tidak adil dan mencemarkan nama baik seseorang, padahal seseorang itu belum tentu bersalah," ucapnya.
"Satu catatan, masyarakat dan kita berharap agar pemberitaan pers itu benar-benar akurat, berimbang dan tidak beriktikad buruk," ujar Presiden SBY dalam sambutannya di acara Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM se-Dunia Tahun 2013, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013).
Dia menyarankan kepada pers, untuk selalu menguji informasi, dan tidak mencampur-adukkan fakta dan opini yang menghakimi, serta tetap memegang asas praduga tidak bersalah. "Juga tidak membuat berita bohong atau fitnah. Yang saya sampaikan ini bagian dari kode etik jurnalistik," katanya.
Dalam Undang-Undang Pers, ujar dia, wajib hukumnya wartawan atau pers menaati kode etik jurnalistik ini. "Oleh karena itu, kita ingin demi keadilan yang seharusnya berlaku trial by the court, dan bukan trial by the press. Ini sangat penting," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, secara pribadi dirinya setuju untuk mendorong agar pers tetap berpihak kepada upaya pemberantasan korupsi. "Sekaligus mencegah pemberitaan yang tidak adil dan mencemarkan nama baik seseorang, padahal seseorang itu belum tentu bersalah," ucapnya.
(maf)