Jika tak lolos Pemira, Nur Mahmudi menyerah
A
A
A
Sindonews.com - Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih menggodok nama-nama kader yang masuk ke dalam bursa Pemilihan Raya (Pemira) Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Suara tertinggi mencuat di tiga nama besar yakni Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan, dan Anis Matta.
Sementara nama kader lainnya yang juga Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail kurang mencuat di dalam Pemira. Menanggapi hal itu, ia mengaku terserah pada hasil proses evaluasi Majelis Syuro PKS.
"Kita silakan saja terserah, menunggu hasil proses dari Pemira, kan sekarang Majelis Syuro yang akan menentukan evaluasi hasil Pemira. Kami persilakan kepada Majelis Syuro evaluasi dulu," katanya di Balai Kota Depok, Senin (9/12/2013).
Saat ditanya soal pasangan yang akan disandingkan, Nur Mahmudi mengatakan belum waktunya berbicara soal pasangan. Saat ini ia mengaku masih fokus meningkatkan kinerja di Depok. "Belum waktunya kita bicara sanding menyanding dulu, kita meningkatkan kinerja saja yang terbaik," jelasnya.
Nur Mahmudi menilai hal yang wajar ketiga nama tersebut mendapat nilai atau posisi tertinggi di Pemira sesuai dengan sepak terjang mereka. "Wajar dong boleh-boleh saja, sah-sah saja teman-teman yang lain, kami hormati suara dari teman-teman. Kita tetap ikuti prosedur, itu semua keputusan Majelis Syuro," tegasnya.
Namun Nur Mahmudi mengaku tidak punya rencana apapun jika ia memang tereliminasi dari Pemira. Untuk menjadi calon presiden saja, lanjutnya, bukan merupakan sebuah propaganda ataupun rencana pribadi.
"Kami tak bicara masalah perencanaan, menjadi 5 menjadi 6 atau menjadi 10, atau 22 besar, atau enggak jadi 22 besar, itu juga bukan perencanaan saya lho ya. Jadi saya tak pernah berpropaganda menjadi 22, menjadi 5. Atau menjadi yang dipilih nanti. (Soal kendaraan lain?)
Itu diluar pembicaraan kita," tutupnya.
Alasan Anis Matta gelar Pemira PKS
Sementara nama kader lainnya yang juga Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail kurang mencuat di dalam Pemira. Menanggapi hal itu, ia mengaku terserah pada hasil proses evaluasi Majelis Syuro PKS.
"Kita silakan saja terserah, menunggu hasil proses dari Pemira, kan sekarang Majelis Syuro yang akan menentukan evaluasi hasil Pemira. Kami persilakan kepada Majelis Syuro evaluasi dulu," katanya di Balai Kota Depok, Senin (9/12/2013).
Saat ditanya soal pasangan yang akan disandingkan, Nur Mahmudi mengatakan belum waktunya berbicara soal pasangan. Saat ini ia mengaku masih fokus meningkatkan kinerja di Depok. "Belum waktunya kita bicara sanding menyanding dulu, kita meningkatkan kinerja saja yang terbaik," jelasnya.
Nur Mahmudi menilai hal yang wajar ketiga nama tersebut mendapat nilai atau posisi tertinggi di Pemira sesuai dengan sepak terjang mereka. "Wajar dong boleh-boleh saja, sah-sah saja teman-teman yang lain, kami hormati suara dari teman-teman. Kita tetap ikuti prosedur, itu semua keputusan Majelis Syuro," tegasnya.
Namun Nur Mahmudi mengaku tidak punya rencana apapun jika ia memang tereliminasi dari Pemira. Untuk menjadi calon presiden saja, lanjutnya, bukan merupakan sebuah propaganda ataupun rencana pribadi.
"Kami tak bicara masalah perencanaan, menjadi 5 menjadi 6 atau menjadi 10, atau 22 besar, atau enggak jadi 22 besar, itu juga bukan perencanaan saya lho ya. Jadi saya tak pernah berpropaganda menjadi 22, menjadi 5. Atau menjadi yang dipilih nanti. (Soal kendaraan lain?)
Itu diluar pembicaraan kita," tutupnya.
Alasan Anis Matta gelar Pemira PKS
(lal)