Polisi tangkap Santa Claus pendemo Walmart
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah kejadian tak biasa namun unik terjadi di depan sebuah toko Walmart di Ontario, California Amerika Serikat ketika kepolisian menangkap dan memborgol seseorang yang mengenakan seragam Santa Claus.
Ternyata Santa Claus itu adalah seorang pendemo yang berunjuk rasa kepada Walmart untuk memperjuangkan upah yang layak bagi para pekerjanya.
"Ini semua untuk anak-anak, anak-anak membutuhkan tempat di mana mereka dapat memiliki sebuah keluarga yang mendapat upah yang layak", kata Santa Claus itu ketika ia diamankan oleh polisi.
Santa Claus ini melakukan demonstrasi bersama beberapa rekan pekerja lainnya untuk menuntut upah layak. Namun menurut kepolisian, demonstrasi yang dilaksanakan tepat di persimpangan jalan yang berdekatan dengan Walmart mengganggu aktivitas warga dan hal itu merupakan perbuatan melanggar hukum.
Seperti diketahui, sejak lama Walmart dikritik oleh konsumen dan juga pekerjanya karena mereka karena membayar 2,2 juta pekerjanya dengan upah sangat rendah.
Gelombang demonstrasi pun dilakukan di seluruh negara bagian Amerika Serikat terutama pada Black Friday. Tahun lalu perusahaan publik terbesar didunia yang didirikan oleh Sam Walton ini meraup laba hingga 15,7 milyar dolar.
Ternyata Santa Claus itu adalah seorang pendemo yang berunjuk rasa kepada Walmart untuk memperjuangkan upah yang layak bagi para pekerjanya.
"Ini semua untuk anak-anak, anak-anak membutuhkan tempat di mana mereka dapat memiliki sebuah keluarga yang mendapat upah yang layak", kata Santa Claus itu ketika ia diamankan oleh polisi.
Santa Claus ini melakukan demonstrasi bersama beberapa rekan pekerja lainnya untuk menuntut upah layak. Namun menurut kepolisian, demonstrasi yang dilaksanakan tepat di persimpangan jalan yang berdekatan dengan Walmart mengganggu aktivitas warga dan hal itu merupakan perbuatan melanggar hukum.
Seperti diketahui, sejak lama Walmart dikritik oleh konsumen dan juga pekerjanya karena mereka karena membayar 2,2 juta pekerjanya dengan upah sangat rendah.
Gelombang demonstrasi pun dilakukan di seluruh negara bagian Amerika Serikat terutama pada Black Friday. Tahun lalu perusahaan publik terbesar didunia yang didirikan oleh Sam Walton ini meraup laba hingga 15,7 milyar dolar.
(kri)