PKS terbuka untuk koalisi
PKS terbuka untuk koalisi
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mengatakan, PKS siap menerima pinangan koalisi dari partai politik (parpol) manapun untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
endati demikian, PKS baru akan memikirkan koalisi tersebut, setelah pemilihan legislatif (pileg) selesai, sehingga tahu akan kekuatan dari parpol masing-masing.
"Koalisi sebagai satu keniscayaan di republik ini yang harus kita terima," kata Anis di PTIK, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2013).
"Tapi soal kapan kita melakukannya (koalisi) saya kira sampai pemilu legislatif, semua partai politik akan fokus ke pemenangan Pemilu 2014. Setelah itu baru kita bicara karena hasil pemilu yang menentukan posisi kita dalam koalisi," imbuhnya.
Selain itu, Anis juga menegaskan, PKS akan membuka pintu, jika koalisi poros tengah mengajak PKS untuk masuk kedalamnya dan memenangkan Pemilu 2014 mendatang.
"Kita terbuka untuk semua jenis ajakan koalisi tapi sekarang belum ada pembicaraan serius. Tapi kita Insya Allah (serius)," pungkas Anis.
PKS tegaskan Pemira berbeda dengan Konvensi Demokrat
endati demikian, PKS baru akan memikirkan koalisi tersebut, setelah pemilihan legislatif (pileg) selesai, sehingga tahu akan kekuatan dari parpol masing-masing.
"Koalisi sebagai satu keniscayaan di republik ini yang harus kita terima," kata Anis di PTIK, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2013).
"Tapi soal kapan kita melakukannya (koalisi) saya kira sampai pemilu legislatif, semua partai politik akan fokus ke pemenangan Pemilu 2014. Setelah itu baru kita bicara karena hasil pemilu yang menentukan posisi kita dalam koalisi," imbuhnya.
Selain itu, Anis juga menegaskan, PKS akan membuka pintu, jika koalisi poros tengah mengajak PKS untuk masuk kedalamnya dan memenangkan Pemilu 2014 mendatang.
"Kita terbuka untuk semua jenis ajakan koalisi tapi sekarang belum ada pembicaraan serius. Tapi kita Insya Allah (serius)," pungkas Anis.
PKS tegaskan Pemira berbeda dengan Konvensi Demokrat
(maf)
Explore More