Kapolri lantik 299 Taruna lolos pendidikan Candrabhara
A
A
A
Sindonews.com - Akademi Kepolisian (Akpol) mendapat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional. Sertifikat akreditasi ini diterima Kapolri Jenderal Pol Sutarman dari Kepala Badan Akreditasi Nasional di Lapangan Bahangkara Akpol, Kota Semarang, Selasa (3/12/2013).
Ini berlaku lima tahun, periode 2013-2018. Akpol mempunyai nilai akreditasi 376, untuk perguruan tinggi dengan spesifikasi ilmu kepolisian. Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan di tahun 2013 ini merupakan torehan sejarah Akpol dengan mendapat kualifikasi A.
"Selama ini Akpol memang belum memiliki akreditasi. Kami berterimakasih dengan kualifikasi ini. Setelah ini, kami akan mendidik sendiri, jadi tidak perlu mendatangkan dari PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian)," ucapnya saat diwawancarai di Akpol, Selasa (3/12/2013).
Pada kesempatan yang sama, Kapolri juga menutup pendidikan Candradimuka Bhayangkara (Candrabhara) dan Pelantikan Bhayangklara Taruna Angkatan 48 Detasemen Hastadharana.
Kapolri melantik taruna yang telah dinyatakan lulus dari pendidikan Candrabhara. Terdiri dari 249 taruna dan 50 taruni. Kapolri juga menyematkan tanda pangkat Bhayangkara Dua Taruna (Bharadatar) kepada mereka.
Keputusan kelulusan dari pendidikan Candrabhara ini setelah dilaksanakan Sidang Dewan Akademi (Wanak) pada 29 November 2013. Sebetulnya pada pendidikan Candrabhara ada 300 orang. 1 dinyatakan gugur, bernama Wahyu Purbo Santoso No. Ak.13.086 dikeluarkan berdasarkan sidang Wanak Akpol. Taruna itu dikeluarkan karena melakukan pelanggaran melarikan diri (keluar dari
kesatrian tanpa izin).
"Nantinya, salah satu syarat penyidik Polri adalah Strata 1. Mereka adalah calon perwira polisi yang siap melaksanakan tugas-tugas kepolisian," kata mantan Kabareskrim Polri ini.
Pejabat Humas Akpol, AKBP Yusron menambahkan para taruna yang baru saja dilantik oleh Kapolri itu telah melaksanakan pendidikan Candradimuka Bhayangkara di Akpol selama 3 bulan. "Mereka siap melaksanakan pendidikan latihan ke jenjang berikutnya," tambahnya.
Terkait akreditasi, register Akpol mendapat akreditasi A adalah berdasar Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi nomor:236/SK/BAN-PT/Ak-X/Dpl-IV/XI/2013 tanggal 22 Nopember 2013.
Salah satu orang tua taruna, Aris Suwarno, mengatakan kebanggaannya sang anak bisa diterima dan mengikuti pendidikan di Akpol. "Anak saya itu Krisna Nanda Aufa. Dulu dari SMA Negeri 2 Semarang. Ini kebanggaan tersendiri bagi orang tua," kata Aris, perwira polisi
berpangkat AKP yang juga menjabat Kanit Resmob Polrestabes Semarang ini.
Pada kesempatan yang sama, Ibu Elly Surtiati Sukandi istri Kapolri, dikukuhkan sebagai Ibu Kehormatan Taruna. Di penghujung acara, para orang tua dipersilakan bertemu dengan
anak-anaknya; taruna maupun taruni yang berbaris rapi di lapangan.
Tak terkecuali Kapolri, yang langsung menemui putranya; Danny Trisespianto Arif. Anak nomor tiga Kapolri itu juga lolos pendidikan Candrabhara.
Masuk Akpol, polisi gadungan bandrol Rp150 juta
Ini berlaku lima tahun, periode 2013-2018. Akpol mempunyai nilai akreditasi 376, untuk perguruan tinggi dengan spesifikasi ilmu kepolisian. Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan di tahun 2013 ini merupakan torehan sejarah Akpol dengan mendapat kualifikasi A.
"Selama ini Akpol memang belum memiliki akreditasi. Kami berterimakasih dengan kualifikasi ini. Setelah ini, kami akan mendidik sendiri, jadi tidak perlu mendatangkan dari PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian)," ucapnya saat diwawancarai di Akpol, Selasa (3/12/2013).
Pada kesempatan yang sama, Kapolri juga menutup pendidikan Candradimuka Bhayangkara (Candrabhara) dan Pelantikan Bhayangklara Taruna Angkatan 48 Detasemen Hastadharana.
Kapolri melantik taruna yang telah dinyatakan lulus dari pendidikan Candrabhara. Terdiri dari 249 taruna dan 50 taruni. Kapolri juga menyematkan tanda pangkat Bhayangkara Dua Taruna (Bharadatar) kepada mereka.
Keputusan kelulusan dari pendidikan Candrabhara ini setelah dilaksanakan Sidang Dewan Akademi (Wanak) pada 29 November 2013. Sebetulnya pada pendidikan Candrabhara ada 300 orang. 1 dinyatakan gugur, bernama Wahyu Purbo Santoso No. Ak.13.086 dikeluarkan berdasarkan sidang Wanak Akpol. Taruna itu dikeluarkan karena melakukan pelanggaran melarikan diri (keluar dari
kesatrian tanpa izin).
"Nantinya, salah satu syarat penyidik Polri adalah Strata 1. Mereka adalah calon perwira polisi yang siap melaksanakan tugas-tugas kepolisian," kata mantan Kabareskrim Polri ini.
Pejabat Humas Akpol, AKBP Yusron menambahkan para taruna yang baru saja dilantik oleh Kapolri itu telah melaksanakan pendidikan Candradimuka Bhayangkara di Akpol selama 3 bulan. "Mereka siap melaksanakan pendidikan latihan ke jenjang berikutnya," tambahnya.
Terkait akreditasi, register Akpol mendapat akreditasi A adalah berdasar Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi nomor:236/SK/BAN-PT/Ak-X/Dpl-IV/XI/2013 tanggal 22 Nopember 2013.
Salah satu orang tua taruna, Aris Suwarno, mengatakan kebanggaannya sang anak bisa diterima dan mengikuti pendidikan di Akpol. "Anak saya itu Krisna Nanda Aufa. Dulu dari SMA Negeri 2 Semarang. Ini kebanggaan tersendiri bagi orang tua," kata Aris, perwira polisi
berpangkat AKP yang juga menjabat Kanit Resmob Polrestabes Semarang ini.
Pada kesempatan yang sama, Ibu Elly Surtiati Sukandi istri Kapolri, dikukuhkan sebagai Ibu Kehormatan Taruna. Di penghujung acara, para orang tua dipersilakan bertemu dengan
anak-anaknya; taruna maupun taruni yang berbaris rapi di lapangan.
Tak terkecuali Kapolri, yang langsung menemui putranya; Danny Trisespianto Arif. Anak nomor tiga Kapolri itu juga lolos pendidikan Candrabhara.
Masuk Akpol, polisi gadungan bandrol Rp150 juta
(lal)