Pemerintah diminta perhatikan penderita gangguan jiwa

Senin, 02 Desember 2013 - 17:45 WIB
Pemerintah diminta perhatikan penderita gangguan jiwa
Pemerintah diminta perhatikan penderita gangguan jiwa
A A A
Sindonews.com - Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati mengatakan, meningkatnya penderita gangguan jiwa di pedesaan didasari karena banyaknya anggota keluarga pergi mencari nafkah baik ke kota bahkan ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan gangguan jiwa atau stres pada anggota keluarga yang ditinggal.

Akses kesehatan jiwa juga menjadi masalah tersendiri, kurangnya tenaga kesehatan jiwa di daerah-daerah membuat penanganan kesehatan jiwa menjadi lambat. Keberadaan psikiater atau psikolog di Puskesmas membuat masyarakat desa menjadi rentan dengan masalah-masalah kejiwaan.

“Pemerintah hanya menganggarkan 2,1 persen dari APBN untuk kesehatan. Sesuai amanat UU Kesehatan ialah lima persen dari APBN,” kata dia saat dihubungi SINDO, Senin 2 Desember 2013.

Menurut dia, saat ini tersedianya anggaran khusus direktorat kesehatan mental sangat sedikit. Indonesia saat memang mengalami beban ganda terkait masalah kesehatan, hal ini dikarenakan beban penyakit menular seperti HIV/AIDS dan malaria yang belum selesai.

Juga meningkatnya penderita penyakit tidak menular seperti stroke, diabetes, dan sakit jiwa. “Diharapkan pemerintah mulai berpihak dalam hal ini, karena hal ini akan mengancam indeks pembangunan masyarakat Indonesia akan melorot terus dan BPJS Kesehatan mendatang juga akan berat bebannya,” tegasnya.

Baca berita:
Tingkatkan jumlah dokter jiwa, DPR naikkan anggaran 5 persen
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5716 seconds (0.1#10.140)