Sosmed bisa jadi motor perubahan politik
A
A
A
Sindonews.com - Calon presiden (capres) Konvensi Partai Demokrat, Anies Baswedan, merespons perkembangan sosial media (sosmed) dalam ranah politik.
"Coba kita lihat Bandung, media sosial khususnya twitter berhasil mendorong pemimpin muda untuk memimpin kota tersebut," ujar Anies Baswedan, lewat rilisnya kepada Sindonews, Senin (2/12/2013).
Menurut Anies, ini adalah tanda bahwa masyarakat bisa menggunakan media sosial untuk gerakan perubahan. Tokoh muda yang masuk dalam seratus intelektual dunia ini juga mencontohkan perubahan di Mesir yang bermula dari media sosial. "Artinya sudah terbukti media sosial bisa menjadi motor penggerak," jelasnya.
Namun, Anies juga sadar bahwa media sosial juga terbatas di kota besar. Karena itu, ia memilih untuk menemui relawan di berbagai kota selain menggunakan media sosial dalam sosialisasinya.
"Lebih menghargai bertemu dengan relawan karena sifatnya dua arah, daripada cuma memasang iklan di mana-mana," tutup Anies.
Sebelumnya, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menggunakan sosmed, twitter maupun facebook, dalam upaya kampanye sebagai bagian dari strategi pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Hal demikian berdasarkan hasil survei Katapedia. "PKB dan PKPI ini yang belum bermain di sosial media," ujar CEO PT Katapedia Indonesia, Deddy Rahman di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat.
Berita terkait:
Berharap Pemilu 2014 hasilkan pemerintahan yang stabil
PKPI & PKB belum gunakan sosmed untuk Pemilu 2014
"Coba kita lihat Bandung, media sosial khususnya twitter berhasil mendorong pemimpin muda untuk memimpin kota tersebut," ujar Anies Baswedan, lewat rilisnya kepada Sindonews, Senin (2/12/2013).
Menurut Anies, ini adalah tanda bahwa masyarakat bisa menggunakan media sosial untuk gerakan perubahan. Tokoh muda yang masuk dalam seratus intelektual dunia ini juga mencontohkan perubahan di Mesir yang bermula dari media sosial. "Artinya sudah terbukti media sosial bisa menjadi motor penggerak," jelasnya.
Namun, Anies juga sadar bahwa media sosial juga terbatas di kota besar. Karena itu, ia memilih untuk menemui relawan di berbagai kota selain menggunakan media sosial dalam sosialisasinya.
"Lebih menghargai bertemu dengan relawan karena sifatnya dua arah, daripada cuma memasang iklan di mana-mana," tutup Anies.
Sebelumnya, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menggunakan sosmed, twitter maupun facebook, dalam upaya kampanye sebagai bagian dari strategi pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Hal demikian berdasarkan hasil survei Katapedia. "PKB dan PKPI ini yang belum bermain di sosial media," ujar CEO PT Katapedia Indonesia, Deddy Rahman di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat.
Berita terkait:
Berharap Pemilu 2014 hasilkan pemerintahan yang stabil
PKPI & PKB belum gunakan sosmed untuk Pemilu 2014
(maf)