Kisah lagu O Little Town of Bethlehem

Sabtu, 30 November 2013 - 19:31 WIB
Kisah lagu O Little...
Kisah lagu O Little Town of Bethlehem
A A A
Sindonews.com - Jika Anda ke universitas yang paling terkemuka di dunia, yaitu Universitas Harvard, Anda akan menjumpai nama-nama tokoh penting. Di situ Anda bisa menjumpai patung dari seorang pendeta yang dijuluki "pengkhotbah terbesar abad ke-19" (Catatan: waktu itu D.L. Moody belum berkhotbah.)

Tokoh ini adalah Phillips Brooks (1835-93). Ia lahir dan meninggal di Boston, MA. Ia memasuki sekolah bahasa Latin di Harvard, dan karena brilian, ia dibuatkan patung di Harvard. Ia terus melanjutkan studinya di Seminari Theolgia Episkopal Protestan di Virginia.

Setelah lulus, ia menjadi pendeta Episkopal pada tahun 1860 di Philadelphia dan menjadi rektor dari Church of Advent di 1859 dan Holy Trinity Church pada 1862. Pada 1869 ia dipanggil Boston sebagai Uskup Trinity Church dan pada 1891 ia menjadi uskup terpilih Gereja Protestan Episkopal di Massachusetts. Walaupun ia jenius dalam berpikir namun teologianya agak liberal.

Ia juga mengarang The Candle of the Lord (1881), Sermons Preached in English Churches (1883), The Light of the World (1890), and The Law of Growth (1902). Pada tahun 1872, ia menolong untuk mendesain bangunan Gereja Trinity yang sekarang berdiri di Boston's Back Bay (sebuah pantai Boston yang indah).

Sebelum Anda ke pantai Anda akan melihat bangunan gereja tua. Gereja kecil warna hijau dekat pantai timur itulah gereja yang dimaksud.

Bagaimana lagu ini digubah?

Sebelum ia menggubah lagu ini, ia berkunjung ke Israel selama tiga tahun. Pada waktu itu negara Israel belum ada dan masih dalam mandat Inggris. Bangunan di Kota Bethlehem juga masih kuno dan belum se-modern saat ini. Tapi satu hal yang pasti, gereja yang didirikan oleh kaum Orthodox telah ada. Ia sangat terpesona dan banyak merenung serta berpikir.

"Jiwaku tetap bernyanyi, merenungkan betapa Tuhan mau menderita dan harus lahir di sebuah kandang yang menyerupai goa, karena penginapan penuh. Betapa Tuhan yang Maha Kuasa mau menebus dosa kita karena kasih-Nya yang ajaib. Padahal kalau Tuhan mau, ia bisa memilih mau jadi apa saja," katanya.

Mengenai musik disebut St Louis, digubah oleh seorang organis hebat pada waktu natal. Namanya Redner dan sudah bekerja sebagai organis Trinity Church selama empat tahun.

Sekadar mengenai Bethlehem, dalam Alkitab, kota kelahiran Yesus yang saat ini penduduknya berjumlah kurang lebih 25.000 orang adalah tempat lahir dari Daud (Raja dari Yudea dan Israel) dan Yesus Kristus. Aslinya disebut Aphrath = Bethlehem-Judah membedakan dari Bethlehem lain (lihat Yosua 19:15-16).

Bethlehem disebut dalam Perjanjian lama pertama kali sebagai tempat Rahel, istri Yakub, dikubur (lihat Kejadian 35:19). Sesuai kitab Rut, Betlehem kemudian menjadi rumah dari leluhur raja Daud dan raja Daud sendiri (1 Samuel 17:12). Mikha 5:2 mengatakan akan lahir Kristus di Bethlehem.

Tempat Bethlehem akan dikenang terus oleh orang Kristen sebagai tempat kudus, karena telah lahir Bayi Kudus: Yesus Kristus, Tuhan kita dalam kasih-Nya kepada kita. Kita yang bobrok dibenarkan oleh iman, karena anugerah-Nya.

Di sana ada gereja tertua di dunia yang dibangun oleh Konstantin Agung pada tahun 330 SM. Gereja ini direnovasi oleh Kaisar Roma Justinianus I pada abad ke-6, walau bangunan asli gereja masih ada. Kota Bethelehem disebut juga Bayt Lahm. Pada sensus 1997 penduduknya 21.947. Selain Injil Markus, pengarang Injil lain menulis Bethlehem sebagai tempat kelahiran Kristus.

Karena itu mari kita nyanyikan lagu itu dengan mengenang kota Bethlehem, kota kudus tempat kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Bethlehem kota kecil adalah tempat yang dipilih Yesus dalam karya penyelamatan manusia oleh Tuhan.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0619 seconds (0.1#10.140)