Pemira PKS untuk perkuat soliditas kader
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selesai menggelar Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih lima kandidat terbaik diusung menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Hasil sementara di Depok, lima besar dari 22 kandidat yakni Ahmad Heryawan, Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail.
Pembina Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Amri Yusra mengklaim, tingkat partisipasi pemilih di Depok mencapai 70 persen. Pemira, kata dia, mampu meningkatkan soliditas kader.
"Saya yakin Pemira ini enggak kurang dari 70 persen partisipasi kader, karena ini momentum bagi kader agar lebih solid di tengah situasi sejumlah kasus yang sedang terpuruk," tegasnya kepada wartawan, di Depok, Sabtu (30/11/2013).
Budaya yang dibangun PKS, kata Amri, setiap kandidat tak berhak mencalonkan atau mengajukan diri sampai berkampanye secara pribadi. Karena itu, Amri meyakini tak akan ada jarak atau persaingan di antara kandidat.
"Memang di kalangan kader pasti ada afiliasi kedekatan dengan kandidat tertentu. Budaya kita tak mungkin akan terjadi gesekan," ungkapnya.
Kandidat dari Depok diantaranya yakni, dua tokoh nasional Nur Mahmudi Ismail dan Tifatul Sembiring. Menurut Amri, keduanya memiliki track record yang mumpuni. "Dua-duanya menteri dan pernah jadi menteri, mantan Presiden PKS juga, sudah berprestasi di birokrasi dan track record-nya bagus, kita lihat nantilah," tutup caleg DPR RI ini.
Berita terkait:
PKS tegaskan Pemira berbeda dengan Konvensi Demokrat
Hasil sementara di Depok, lima besar dari 22 kandidat yakni Ahmad Heryawan, Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail.
Pembina Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Amri Yusra mengklaim, tingkat partisipasi pemilih di Depok mencapai 70 persen. Pemira, kata dia, mampu meningkatkan soliditas kader.
"Saya yakin Pemira ini enggak kurang dari 70 persen partisipasi kader, karena ini momentum bagi kader agar lebih solid di tengah situasi sejumlah kasus yang sedang terpuruk," tegasnya kepada wartawan, di Depok, Sabtu (30/11/2013).
Budaya yang dibangun PKS, kata Amri, setiap kandidat tak berhak mencalonkan atau mengajukan diri sampai berkampanye secara pribadi. Karena itu, Amri meyakini tak akan ada jarak atau persaingan di antara kandidat.
"Memang di kalangan kader pasti ada afiliasi kedekatan dengan kandidat tertentu. Budaya kita tak mungkin akan terjadi gesekan," ungkapnya.
Kandidat dari Depok diantaranya yakni, dua tokoh nasional Nur Mahmudi Ismail dan Tifatul Sembiring. Menurut Amri, keduanya memiliki track record yang mumpuni. "Dua-duanya menteri dan pernah jadi menteri, mantan Presiden PKS juga, sudah berprestasi di birokrasi dan track record-nya bagus, kita lihat nantilah," tutup caleg DPR RI ini.
Berita terkait:
PKS tegaskan Pemira berbeda dengan Konvensi Demokrat
(maf)