Semua komponen harus aktif beri pendidikan politik

Rabu, 27 November 2013 - 16:11 WIB
Semua komponen harus...
Semua komponen harus aktif beri pendidikan politik
A A A
Sindonews.com - Semua komponen semestinya berperan aktif untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Hal itu akan bisa menggenjot meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum (pemilu).

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar), Nova Indra menegaskan, jika berbicara soal partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak suaranya saat pemilu, tidak terlepas sejauh mana masyarakat mengerti apa tujuan pemilu tersebut.

Dia tidak menampik, selama ini salah satu faktor yang melatarbelakangi rendahnya partisipasi masyarakat, disebabkan kurangnya pendidikan politik terhadap masyarakat.

"Masyarakat yang tidak berpartisipasi itu, kebanyakan mereka belum tahu apa tujuannya memilih itu, sehingga mereka tidak mau tahu soal pemilu," kata Nova Indra dalam seminar peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu yang bertajuk "Gunakanlah Hak Pilih Anda Untuk Menentukan Masa Depan Bangsa Lima Tahun Kedepan" di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (27/11/2013).

Di antara faktor yang menyebabkan rendahnya partipisipasi masyarakat itu. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh berbagai aspek. Seperti kurangnya ketertarikan masyarakat terhadap partai politik (parpol), bisa jadi disebabkan janji politik ketika kampanye sering tidak teralisasi.

"Parpol yang sering mementingkan kelompok bisa menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat," jelasnya.

Mengatasi persoalan tersebut, imbuh Nova Indra, semua elemen masyarakat baik itu KPU sebagai penyelenggara pemilu, partai politik sebagai peserta pemilu, pemerintah daerah (pemda), dan masyarakat harus ikut berperan aktif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat yang enggan menggunakan hak pilihnya.

KPU sebagai penyelenggara memang sudah tugasnya untuk sosialisasikan kepada masyarakat terkait pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu. Begitu juga parpol semestinya terus giat memberikan pendidikan politik, sehingga masyarakat tersentuh untuk menggunakan suaranya.

"Satu suara memang berarti untuk menentukan siapa yang memimpin kedepannya, masyarakat harus tahu bahwa partisipasi dalam pemilu akan menentukan kepemimpinan bangsa kedepannya," tandasnya.

Lebih lanjut Nova Indra menyampaikan, pada prinsipnya partisipasi pemilih itu tidak hanya pada pemungutan suara, namun masyarakat harus ikut andil dalam setiap tahapan pemilu.

Mulai dari tahapan rekruitmen calon anggota legislatif (caleg), persoalan aturan kampanye, hingga hari pemilihan semestinya harus ikut berpartisipasi. "Hendaknya jika ada caleg yang melanggar aturan, masyarakat ikut mengkritisi, disitu bisa dilihat sampai dimana partisipasi masyarakat dalam pemilu," ujarnya.

Prabowo pecundangi Jokowi di survei INES.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0900 seconds (0.1#10.140)