46 persen remaja menikah di bawah usia 19 tahun
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Bidang Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Julianto Wijaksono mengatakan, 46 persen remaja di Indonesia menikah di bawah umur 19 tahun.
Menurut dia, lomba poster dan reaper ini dapat menjadi salah satu wadah pendidikan kesehatan reproduksi, yang mengatakan bahwa seks, narkoba dan HIV sangatlah berbahaya.
“Perceraian remaja sangat tinggi dilakukan mereka, yang menikah di bawah 19 tahun. Selain itu, kematian yang dialami oleh ibu muda dikarenakan organ biologis mereka belum matang, dan siap untuk bereproduksi, ini adalah keadaan yang berbahaya,” katanya, Kamis (21/11/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, BKKBN berupaya untuk menekan angka kematian ibu dan anak dengan mengkampanyekan kesehatan reproduksi melalui seni. Hal itu bertujuan, untuk menekan angka kebutaan 237 juta remaja yang tidak paham dengan kesehatan reproduksi.
Untuk menekan kebutaan tersebut, perlu dilakukan upaya pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini. Sehingga, remaja mengetahui jika pernikahan dini, narkoba dan HIV itu sangat berbahaya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Menurut dia, lomba poster dan reaper ini dapat menjadi salah satu wadah pendidikan kesehatan reproduksi, yang mengatakan bahwa seks, narkoba dan HIV sangatlah berbahaya.
“Perceraian remaja sangat tinggi dilakukan mereka, yang menikah di bawah 19 tahun. Selain itu, kematian yang dialami oleh ibu muda dikarenakan organ biologis mereka belum matang, dan siap untuk bereproduksi, ini adalah keadaan yang berbahaya,” katanya, Kamis (21/11/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, BKKBN berupaya untuk menekan angka kematian ibu dan anak dengan mengkampanyekan kesehatan reproduksi melalui seni. Hal itu bertujuan, untuk menekan angka kebutaan 237 juta remaja yang tidak paham dengan kesehatan reproduksi.
Untuk menekan kebutaan tersebut, perlu dilakukan upaya pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini. Sehingga, remaja mengetahui jika pernikahan dini, narkoba dan HIV itu sangat berbahaya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)