Pendidikan reproduksi dilakukan sejak dini
A
A
A
Sindonews.com - Inspektur Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Mieke Selfia mengatakan, memberikan pendidikan dan pengetahuan kesehatan reproduksi, harus dilakukan sejak dini.
Mulai dari balita sampai remaja, yang dilakukan dengan bahasa dan metode yang disesuaikan. Hal ini merupakan bentuk integritas yang diberikan kepada mereka, agar saat dewasa nanti tidak melakukan perbuatan menyimpang.
“Jika mereka melakukan pernikahan dini, maka fase melahirkan akan lebih panjang dan dapat terjadi ledakan penduduk,” kata dia, Kamis (21/11/2013).
Saat ini, lanjutnya, pusat konseling reproduksi remaja masih banyak menyentuh kalangan. Seperti remaja, orang tua dan tim pengajar.
"Kami mencoba merangkul semua kalangan usia, untuk melakukan konseling reproduksi," tegasnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Mulai dari balita sampai remaja, yang dilakukan dengan bahasa dan metode yang disesuaikan. Hal ini merupakan bentuk integritas yang diberikan kepada mereka, agar saat dewasa nanti tidak melakukan perbuatan menyimpang.
“Jika mereka melakukan pernikahan dini, maka fase melahirkan akan lebih panjang dan dapat terjadi ledakan penduduk,” kata dia, Kamis (21/11/2013).
Saat ini, lanjutnya, pusat konseling reproduksi remaja masih banyak menyentuh kalangan. Seperti remaja, orang tua dan tim pengajar.
"Kami mencoba merangkul semua kalangan usia, untuk melakukan konseling reproduksi," tegasnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)