Atut beberkan pengadaan sarana dan prasarana Pemprov Banten
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah merampungkan pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi proyek alat kesehatan (alkes) di lingkungan Provinsi Banten.
Keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 16.56, Atut tidak banyak memberikan komentar terkait pemeriksaan hari ini. Pasalnya, sudah disampaikan kepada penyidik KPK.
"Kita sudah memberikan keterangan," kata Ratu Atut kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
Kader Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjalani pemeriksaan sekira tujuh jam. Dia menegaskan, sudah menceritakan kepada penyidik KPK, lembaga pimpinan Abraham Samad Cs itu.
"Sudah memberikan klarifikasi atau keterangan terkait dengan sarana prasarana di Pemprov Banten," imbuhnya.
Selebihnya Atut menolak memberikan komentar meskipun wartawan menyecarnya dengan berbagai pertanyaan. Atut memilih masuk ke dalam mobil Toyota Fortuner bernopol B 22 AAH.
"Cukup ya cukup ya," sambil masuk kedalam mobil dan langsung meninggalkan Gedung KPK.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami penyelidikan baru terkait pengadaan alat kesehatan (alkes) di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Penyelidikan kasus pengadaan alkes Banten ini untuk tahun angggaran 2010-2011. Sejumlah pegawai Dinas Kesehatan Banten juga sudah dimintai keterangan terkait hal itu.
Wawan bergeming Airin dan Atut disebut terlibat
Keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 16.56, Atut tidak banyak memberikan komentar terkait pemeriksaan hari ini. Pasalnya, sudah disampaikan kepada penyidik KPK.
"Kita sudah memberikan keterangan," kata Ratu Atut kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
Kader Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjalani pemeriksaan sekira tujuh jam. Dia menegaskan, sudah menceritakan kepada penyidik KPK, lembaga pimpinan Abraham Samad Cs itu.
"Sudah memberikan klarifikasi atau keterangan terkait dengan sarana prasarana di Pemprov Banten," imbuhnya.
Selebihnya Atut menolak memberikan komentar meskipun wartawan menyecarnya dengan berbagai pertanyaan. Atut memilih masuk ke dalam mobil Toyota Fortuner bernopol B 22 AAH.
"Cukup ya cukup ya," sambil masuk kedalam mobil dan langsung meninggalkan Gedung KPK.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami penyelidikan baru terkait pengadaan alat kesehatan (alkes) di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Penyelidikan kasus pengadaan alkes Banten ini untuk tahun angggaran 2010-2011. Sejumlah pegawai Dinas Kesehatan Banten juga sudah dimintai keterangan terkait hal itu.
Wawan bergeming Airin dan Atut disebut terlibat
(lal)