Ulama harus mampu perbaiki bangsa

Kamis, 14 November 2013 - 20:23 WIB
Ulama harus mampu perbaiki bangsa
Ulama harus mampu perbaiki bangsa
A A A
Sindonews.com - Pimpinan Pondok Pesantren Al Haji Pekalongan, Al Habib Sayyid Achmad Barakba menuturkan, peran ulama baik dalam pemikiran keagamaan maupun gerakan perjuangan melawan kolonialisme sangat besar.

Sebab, kata dia, tidak dipungkiri, bahwa dunia Islam memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam pembangunan peradaban di muka bumi.

Kontribusi dunia Islam di antaranya, dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu yang dilahirkan dari pemikir-pemikir Islam dan para ulama. Lebih lanjut dia menuturkan, para ulama menjalankan dua fungsi yang sangat penting, yaitu memberikan pendidikan dan menyebarkan agama Islam, serta menjadi simbol perjuangan.

"Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini, peran ulama dibutuhkan untuk menjaga akhlak dan moral para penguasa. Jika penguasa melakukan penyimpangan kekuasaan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme, maka yang paling awal untuk mengingatkan adalah ulama," ujar Sayyid, dalam keterangan resminya, Kamis (14/11/2013).

Menurutnya, kerusakan para penguasa disebabkan kerusakan ulama dan yang menyebabkan ulama rusak adalah karena cinta harta dan kedudukan. "Jika merujuk pendapat Al-Ghazali, mungkin lahir sebuah hipotesis tentang hubungan antara ulama dan penguasa (dalam konteks terjadinya kerusakan pada penguasa dan ulama)," ucapnya.

Dia menambahkan, terdapat sebuah simbiosis mutualisme yang terbangun, di mana penguasa mendapatkan dukungan atau legitimasi dari ulama yang dibayar dengan jabatan dan harta yang diberikan oleh penguasa.

"Akibatnya, ulama menjadi terkooptasi dan fungsi penjaga akhlak dan moral menjadi terabaikan. Terlebih jika mendekati pesta demokrasi seperti pemilu dan pemilukada. Tentu hal itu hanya sebuah dugaan atau analisa yang mungkin saja tidak terjadi. Meskipun ada tentu hanya oknum dan sebagian kecil saja yang tidak mencerminkan sikap dan perilaku seluruh ulama," ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, keberanian dan ketegasan ulama seperti zaman kolonialisme, dibutuhkan terhadap segala bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh penguasa tanpa terkecuali.

"Sebenaranya Islam sendiri tidak menginginkan gejolak, karena Islam harus mewarnai segala kehidupan. Islam harus menjadi agama spritualitas sebagai agama yang sejuk. Bukan karena mengaku islam lalu korupsi dan naik haji," ucapnya.

Menurutnya, peran ulama sangat di tunggu dalam memperbaiki bangsa, bukan ulama yang hanya menakuti umatnya dengan gaya dan teori asal-asalan, karena penampilannya, tapi ajaran dan ajakannya jauh dari pesan-pesan ulama.

"Pemerintah harus bertindak pada ajaran yang salah dengan islam yang selalu mengajarkan kekerasan," jelasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6457 seconds (0.1#10.140)