Golkar: Incumbet tidak boleh maju lagi
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai, bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang memiliki arti yang sangat penting, bagi kemajuan demokrasi di Indonesia.
"Jelas pemilu yang akan datang memiliki arti penting untuk bangsa ini," kata Akbar dalam seminar Sespimma Polri angkatan 50 dengan tema 'membangun pemimpin Polri yang berkarakter', di balai besar Sespimma Polri, Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2013).
Menurut Akbar, di pemilu yang akan datang, Indonesia akan mencari pemimpin yang baru. Karena pemimpin yang ada saat ini, sudah tidak dapat lagi diusung oleh partainya lagi.
"Kita akan memiliki presiden baru. Tidak boleh presiden incumbent (lagi), dan tidak boleh dipilih kembali harus calon yang baru," papar Akbar.
Selain itu, Akbar juga mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki nilai-nilai eligaliterianisme, pluralisme dan juga nilai-nilai kemanusiaan.
"Karena Indonesia ini adalah negara yang kaya akan keberagaman, maka kita membutuhkan sosok pemimpin yang paham akan nilai-nilai itu," pungkas Akbar.
Klik di sini untuk berita terkait.
"Jelas pemilu yang akan datang memiliki arti penting untuk bangsa ini," kata Akbar dalam seminar Sespimma Polri angkatan 50 dengan tema 'membangun pemimpin Polri yang berkarakter', di balai besar Sespimma Polri, Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2013).
Menurut Akbar, di pemilu yang akan datang, Indonesia akan mencari pemimpin yang baru. Karena pemimpin yang ada saat ini, sudah tidak dapat lagi diusung oleh partainya lagi.
"Kita akan memiliki presiden baru. Tidak boleh presiden incumbent (lagi), dan tidak boleh dipilih kembali harus calon yang baru," papar Akbar.
Selain itu, Akbar juga mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki nilai-nilai eligaliterianisme, pluralisme dan juga nilai-nilai kemanusiaan.
"Karena Indonesia ini adalah negara yang kaya akan keberagaman, maka kita membutuhkan sosok pemimpin yang paham akan nilai-nilai itu," pungkas Akbar.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)