Konsultan sebut anggaran Hambalang cukup Rp1,7 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Konsultan teknis pembangunan proyek Sport Center Hambalang, Direktur Teknik dan Operasi PT Biro Insinyur Exakta, Sonny Anjangsono mengatakan, sebenarnya untuk pembangunan proyek tersebut hanya membutuhkan dana Rp1,7 triliun.
"Kalaupun ini siap, maksimum Rp1,7 triliun, dengan gambar yang saya peroleh," kata Sonny, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Anggaran Rp1,7 triliun, kata Sony didapat setelah dirinya melakukan perhitungan biaya dari proyek Hambalang. Menurutnya, perhitungan tersebut dikirim ke Sesmenpora waktu itu Wafid Muharam melalui email.
"Saya berikan perhitungan, lalu kirim ke Pak Wafid lewat email, cuma follow up-nya lain," ujarnya.
Dia pun menceritakan, bahwa anggaran proyek Hambalang mengalami beberapa perubahan yakni Rp125 miliar, Rp225 miliar, Rp800 miliar kemudian Rp2,5 triliun.
Menurutnya, hal itu tidak rasional. "Hasil akhirnya saya nyatakan Rp2,5 triliun, tidak mungkin untuk membangun fasilitas di tanah Hambalang," tukasnya.
Namun, dalam perjalanannya PT Biro Insinyur Exakta mundur dari proyek Hambalang. Mereka curiga, karena nilai proyek berbeda jauh dengan kalkulasi teknis yang dilakukan.
Lantas hakim mencecar Sony mengenai perubahan ke Rp2,5 triliun, dia pun menduga ada orang yang lebih ahli sehingga anggaran Hambalang ditaksir Rp2,5 triliun.
"Tidak tahu, saya melihat wajarnya Rp1,7 triliun, mungkin ada orang yang lebih ahli," tukasnya.
Baca juga mantan Menpora jadi saksi kasus hambalang.
"Kalaupun ini siap, maksimum Rp1,7 triliun, dengan gambar yang saya peroleh," kata Sonny, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Anggaran Rp1,7 triliun, kata Sony didapat setelah dirinya melakukan perhitungan biaya dari proyek Hambalang. Menurutnya, perhitungan tersebut dikirim ke Sesmenpora waktu itu Wafid Muharam melalui email.
"Saya berikan perhitungan, lalu kirim ke Pak Wafid lewat email, cuma follow up-nya lain," ujarnya.
Dia pun menceritakan, bahwa anggaran proyek Hambalang mengalami beberapa perubahan yakni Rp125 miliar, Rp225 miliar, Rp800 miliar kemudian Rp2,5 triliun.
Menurutnya, hal itu tidak rasional. "Hasil akhirnya saya nyatakan Rp2,5 triliun, tidak mungkin untuk membangun fasilitas di tanah Hambalang," tukasnya.
Namun, dalam perjalanannya PT Biro Insinyur Exakta mundur dari proyek Hambalang. Mereka curiga, karena nilai proyek berbeda jauh dengan kalkulasi teknis yang dilakukan.
Lantas hakim mencecar Sony mengenai perubahan ke Rp2,5 triliun, dia pun menduga ada orang yang lebih ahli sehingga anggaran Hambalang ditaksir Rp2,5 triliun.
"Tidak tahu, saya melihat wajarnya Rp1,7 triliun, mungkin ada orang yang lebih ahli," tukasnya.
Baca juga mantan Menpora jadi saksi kasus hambalang.
(stb)