Prabowo: Kekayaan bangsa bocor, jangan salahkan Belanda
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mengatakan, kondisi yang saat ini dialami oleh bangsa Indonesia serupa dengan isi pidato Presiden pertama RI Soekarno yang berjudul 'Indonesia Menggugat'.
Bedanya, kata dia, jika Bung Karno menghitung kebocoran kekayaan bangsa dalam mata uang Gulden, sekarang Prabowo menghitung kebocoran bangsa dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Hal demikian dikatakannya saat mengadakan silaturahmi di Novotel City Center, Den Haag, Belanda, dengan warga negara Indonesia yang tinggal di Eropa pada Rabu, 30 Oktober 2013 malam waktu Belanda.
Pada acara yang dihadiri oleh ratusan masyarakat Indonesia tersebut, Prabowo menceritakan kondisi ekonomi terkini yang dialami oleh bangsa Indonesia.
"Seperti halnya pada jaman penjajahan Belanda, saat ini bangsa kita bekerja untuk kemakmuran bangsa lain," ujar Prabowo dalam siaran persnya yang disampaikan oleh Media Center Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Sebagian besar rakyat Indonesia, lanjut dia, hanya menjadi 'kacung' di negeri sendiri. "Kekayaan kita terus mengalir ke luar negeri. Dahulu kita bisa menyalahkan Belanda, sekarang sudah tidak bisa lagi," ucapnya.
Mengakhiri pidatonya, Prabowo mengajak segenap masyarakat Indonesia di Eropa untuk pulang dan bersama-sama membangun Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menjanjikan jika ia mendapatkan mandat untuk menjalankan pemerintahan tahun depan, dia akan membuka kesempatan bagi putera dan puteri terbaik bangsa untuk bersinergi di sektor publik.
"Saudara sekarang memiliki kesempatan yang baik untuk belajar dari bangsa Eropa. Raih ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, dan pada waktunya saudara harus kembali dan ikut membangun Indonesia. Tantangan harus kita hadapi dengan positif," katanya.
Kekurangan dan kelemahan bangsa Indonesia, sambung dia, harus dicari tahu dan dicari solusinya.
"Solusinya ada, potensinya ada, dengan tidak terlalu susah asal ada kehendak yang keras Indonesia bisa menjadi kekuatan dunia yang berwibawa" ungkapnya.
Setelah selesai berpidato, Prabowo yang berada di depan ruang aula diserbu oleh ratusan pelajar Indonesia yang ingin berfoto bersama calon Presiden dari Partai Gerindra itu.
Tyasno: Wiranto dan Prabowo pemimpin teruji
Bedanya, kata dia, jika Bung Karno menghitung kebocoran kekayaan bangsa dalam mata uang Gulden, sekarang Prabowo menghitung kebocoran bangsa dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Hal demikian dikatakannya saat mengadakan silaturahmi di Novotel City Center, Den Haag, Belanda, dengan warga negara Indonesia yang tinggal di Eropa pada Rabu, 30 Oktober 2013 malam waktu Belanda.
Pada acara yang dihadiri oleh ratusan masyarakat Indonesia tersebut, Prabowo menceritakan kondisi ekonomi terkini yang dialami oleh bangsa Indonesia.
"Seperti halnya pada jaman penjajahan Belanda, saat ini bangsa kita bekerja untuk kemakmuran bangsa lain," ujar Prabowo dalam siaran persnya yang disampaikan oleh Media Center Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Sebagian besar rakyat Indonesia, lanjut dia, hanya menjadi 'kacung' di negeri sendiri. "Kekayaan kita terus mengalir ke luar negeri. Dahulu kita bisa menyalahkan Belanda, sekarang sudah tidak bisa lagi," ucapnya.
Mengakhiri pidatonya, Prabowo mengajak segenap masyarakat Indonesia di Eropa untuk pulang dan bersama-sama membangun Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menjanjikan jika ia mendapatkan mandat untuk menjalankan pemerintahan tahun depan, dia akan membuka kesempatan bagi putera dan puteri terbaik bangsa untuk bersinergi di sektor publik.
"Saudara sekarang memiliki kesempatan yang baik untuk belajar dari bangsa Eropa. Raih ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, dan pada waktunya saudara harus kembali dan ikut membangun Indonesia. Tantangan harus kita hadapi dengan positif," katanya.
Kekurangan dan kelemahan bangsa Indonesia, sambung dia, harus dicari tahu dan dicari solusinya.
"Solusinya ada, potensinya ada, dengan tidak terlalu susah asal ada kehendak yang keras Indonesia bisa menjadi kekuatan dunia yang berwibawa" ungkapnya.
Setelah selesai berpidato, Prabowo yang berada di depan ruang aula diserbu oleh ratusan pelajar Indonesia yang ingin berfoto bersama calon Presiden dari Partai Gerindra itu.
Tyasno: Wiranto dan Prabowo pemimpin teruji
(lal)