Anak muda jadi penonton karena ulah kaum tua
A
A
A
Sindonews.com - Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menegaskan bahwa peran kaum muda untuk saat ini lebih pas untuk menjadi penonton daripada jadi penentu arah bangsa Indonesia.
Pasalnya, saat ini kaum muda hidup di iklim dan situasi yang koruptif, akibat dari ulah para kaum tua.
"Anak muda sudah terkooptasi karena situasi yang koruptif. Mereka (anak muda) hidup dalam iklim yang korup. Untuk itu, lebih baik untuk saat ini anak muda jadi penonton dulu, biar yang kaum tua yang lebih pengalaman maju," kata Sekjen MKRI, Adhie Massardi, usai menghadiri acara Dialog Petisi 28 dengan tema 'bangkit, bersatu, dan bertanggung jawab: kepemimpinan pemuda melempangkan kembali jalan kebangsaan' di Galeri Kafe, Tim, Cikini, Minggu (27/10/2013).
Menurut Adhie, persoalan yang terbesar bukanlah pada anak mudanya, namun karena penyelenggara negara yang tidak professional, sehingga mempengaruhi anak muda.
"Pada orde baru, anak muda bnyak dikutuk, tapi mreka juga yang bergerak yang disko, ngepunk, dll. Tampilan mereka cuma tren aja. Nasionalisme masih ada," pungkas Adhie.
Pasalnya, saat ini kaum muda hidup di iklim dan situasi yang koruptif, akibat dari ulah para kaum tua.
"Anak muda sudah terkooptasi karena situasi yang koruptif. Mereka (anak muda) hidup dalam iklim yang korup. Untuk itu, lebih baik untuk saat ini anak muda jadi penonton dulu, biar yang kaum tua yang lebih pengalaman maju," kata Sekjen MKRI, Adhie Massardi, usai menghadiri acara Dialog Petisi 28 dengan tema 'bangkit, bersatu, dan bertanggung jawab: kepemimpinan pemuda melempangkan kembali jalan kebangsaan' di Galeri Kafe, Tim, Cikini, Minggu (27/10/2013).
Menurut Adhie, persoalan yang terbesar bukanlah pada anak mudanya, namun karena penyelenggara negara yang tidak professional, sehingga mempengaruhi anak muda.
"Pada orde baru, anak muda bnyak dikutuk, tapi mreka juga yang bergerak yang disko, ngepunk, dll. Tampilan mereka cuma tren aja. Nasionalisme masih ada," pungkas Adhie.
(rsa)