Nazaruddin dikembalikan ke Lapas Sukamiskin
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat M Nazaruddin rampung menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nazaruddin diperiksa KPK sejak Selasa 22 Oktober 2013, terkait dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pembelian saham garuda.
Hari ini, terpidana kasus Wisma Atlet itu dikembalikan ke Lembaga Pemasrakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung. Usai menjalani pemeriksaan, Nazar kembali melempar bola panas, dia menuding sejumlah pihak terlibat dugaan kasus korupsi.
"Semua sudah saya ceritakan ke KPK tanpa saya tutup-tutupin, tanpa saya halang-halangi, semua saya ceritakan supaya uangnya kembali ke negara," kata Nazar kepada wartawan, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2013).
Sebelumnya, Nazar kembali berkoar soal kasus Hambalang dan melibatkan sejumlah orang penting di negara ini. Nazar mengungkapkan ada menteri dengan inisial SS yang diduga ikut andil dalam mega proyek Hambalang dan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
Perlu diketahui, dalam jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), terdapat nama menteri yang punya inisial SS, di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi dan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata. Tetapi, dalam perubahan KIB, Suharna digantikan oleh Gusti Muhammad Hatta.
"Ini buat yang ngambil uang Hambalang, proyek e-KTP, biar dibuka semua," kata Nazar di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 22 Oktober 2013.
Nazar menuding, ada pihak selalu mengintervensi supaya surat multiyears baik di proyek e-KTP atau proyek Hambalang segera dikeluarkan. Namun, Nazar enggan menyebut siapa menteri yang dimaksud. "Nah menteri itu suka marah-marahin menteri, SS lah," tukasnya.
Sementara itu ditemui secara terpisah, kuasa hukum Nazaruddin Elza Syarif hanya mengangguk ketika wartawan mengonfirmasi apakah SS itu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Sudi Silalahi.
"Iya (sambil mengangguk pelan) dia (Nazar) sampaikan itu ke saya. Kan kita sudah tahu siapa," kata Elza di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Berita terkait, Sudi angkat bicara soal intervensi proyek e-KTP & Hambalang.
Nazaruddin diperiksa KPK sejak Selasa 22 Oktober 2013, terkait dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pembelian saham garuda.
Hari ini, terpidana kasus Wisma Atlet itu dikembalikan ke Lembaga Pemasrakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung. Usai menjalani pemeriksaan, Nazar kembali melempar bola panas, dia menuding sejumlah pihak terlibat dugaan kasus korupsi.
"Semua sudah saya ceritakan ke KPK tanpa saya tutup-tutupin, tanpa saya halang-halangi, semua saya ceritakan supaya uangnya kembali ke negara," kata Nazar kepada wartawan, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2013).
Sebelumnya, Nazar kembali berkoar soal kasus Hambalang dan melibatkan sejumlah orang penting di negara ini. Nazar mengungkapkan ada menteri dengan inisial SS yang diduga ikut andil dalam mega proyek Hambalang dan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
Perlu diketahui, dalam jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), terdapat nama menteri yang punya inisial SS, di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi dan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata. Tetapi, dalam perubahan KIB, Suharna digantikan oleh Gusti Muhammad Hatta.
"Ini buat yang ngambil uang Hambalang, proyek e-KTP, biar dibuka semua," kata Nazar di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 22 Oktober 2013.
Nazar menuding, ada pihak selalu mengintervensi supaya surat multiyears baik di proyek e-KTP atau proyek Hambalang segera dikeluarkan. Namun, Nazar enggan menyebut siapa menteri yang dimaksud. "Nah menteri itu suka marah-marahin menteri, SS lah," tukasnya.
Sementara itu ditemui secara terpisah, kuasa hukum Nazaruddin Elza Syarif hanya mengangguk ketika wartawan mengonfirmasi apakah SS itu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Sudi Silalahi.
"Iya (sambil mengangguk pelan) dia (Nazar) sampaikan itu ke saya. Kan kita sudah tahu siapa," kata Elza di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Berita terkait, Sudi angkat bicara soal intervensi proyek e-KTP & Hambalang.
(maf)