Sudi Silalahi beri kesempatan Nazaruddin minta maaf
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi memberi kesempatan kepada mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin untuk meminta maaf kepadanya.
"Pada saudara Nazaruddin, saya masih kasih dia kesempatan untuk minta maaf. Saya akan memaafkan kalau dia meminta maaf," ujar Sudi Silalahi saat jumpa pers di Hotel Novotel, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (22/10/2013) malam.
Hal itu dikatakan Sudi menanggapi pernyataan Nazaruddin, yang menyebutkan bahwa menteri berinisial SS diduga terlibat penyelewengan dalam proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor dan proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
"Nazaruddin itu saya kenal setelah dia jadi buron, setelah jadi ribut masalahnya, baru saya tahu potongannya Nazaruddin, cara bicaranya, ngomongnya, saya baru tahu itu setelah dia jadi buron," kata Sudi.
Maka dari itu, dia mengaku tidak pernah berhubungan dengan Nazaruddin. Dia juga menjelaskan tidak pernah mencampuri atau masuk ke wilayah proyek.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat M Nazaruddin kembali berkoar soal kasus Hambalang dan melibatkan sejumlah orang penting di negara ini.
Nazaruddin hari ini menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam kesempatan itu, Nazar mengungkapkan ada menteri dengan inisial SS yang diduga ikut andil dalam mega proyek Hambalang dan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
Perlu diketahui, dalam jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), terdapat nama menteri yang punya inisial SS, di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi dan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata. Tetapi, dalam perubahan KIB, Suharna digantikan oleh Gusti Muhammad Hatta.
Mantan Anggota Komisi III DPR RI itu sudah tiba di Gedung KPK sejak pukul 8.20 WIB. Mengenakan kemeja biru, seperti biasa, Nazar selalu mengungkapkan beberapa kasus-kasus yang diketahuinya dan diduga melibatkan banyak pihak.
"Ini buat yang ngambil uang Hambalang, proyek e-KTP, biar dibuka semua," kata Nazar di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2013).
Nazar menuding, ada pihak selalu mengintervensi supaya surat multiyears baik di proyek e-KTP atau proyek Hambalang segera dikeluarkan. Namun, Nazar enggan menyebut siapa menteri yang dimaksud. "Nah menteri itu suka marah-marahin menteri, SS lah," tukasnya.
Sementara itu ditemui secara terpisah, kuasa hukum Nazaruddin Elza Syarif hanya mengangguk ketika wartawan mengonfirmasi apakah SS itu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Sudi Silalahi.
"Iya (sambil mengangguk pelan) dia (Nazar) sampaikan itu ke saya. Kan kita sudah tahu siapa," kata Elza di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2013).
Baca berita:
Soal Sudi Silalahi, KPK butuh bukti pendukung
"Pada saudara Nazaruddin, saya masih kasih dia kesempatan untuk minta maaf. Saya akan memaafkan kalau dia meminta maaf," ujar Sudi Silalahi saat jumpa pers di Hotel Novotel, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (22/10/2013) malam.
Hal itu dikatakan Sudi menanggapi pernyataan Nazaruddin, yang menyebutkan bahwa menteri berinisial SS diduga terlibat penyelewengan dalam proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor dan proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
"Nazaruddin itu saya kenal setelah dia jadi buron, setelah jadi ribut masalahnya, baru saya tahu potongannya Nazaruddin, cara bicaranya, ngomongnya, saya baru tahu itu setelah dia jadi buron," kata Sudi.
Maka dari itu, dia mengaku tidak pernah berhubungan dengan Nazaruddin. Dia juga menjelaskan tidak pernah mencampuri atau masuk ke wilayah proyek.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat M Nazaruddin kembali berkoar soal kasus Hambalang dan melibatkan sejumlah orang penting di negara ini.
Nazaruddin hari ini menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam kesempatan itu, Nazar mengungkapkan ada menteri dengan inisial SS yang diduga ikut andil dalam mega proyek Hambalang dan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
Perlu diketahui, dalam jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), terdapat nama menteri yang punya inisial SS, di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi dan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata. Tetapi, dalam perubahan KIB, Suharna digantikan oleh Gusti Muhammad Hatta.
Mantan Anggota Komisi III DPR RI itu sudah tiba di Gedung KPK sejak pukul 8.20 WIB. Mengenakan kemeja biru, seperti biasa, Nazar selalu mengungkapkan beberapa kasus-kasus yang diketahuinya dan diduga melibatkan banyak pihak.
"Ini buat yang ngambil uang Hambalang, proyek e-KTP, biar dibuka semua," kata Nazar di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2013).
Nazar menuding, ada pihak selalu mengintervensi supaya surat multiyears baik di proyek e-KTP atau proyek Hambalang segera dikeluarkan. Namun, Nazar enggan menyebut siapa menteri yang dimaksud. "Nah menteri itu suka marah-marahin menteri, SS lah," tukasnya.
Sementara itu ditemui secara terpisah, kuasa hukum Nazaruddin Elza Syarif hanya mengangguk ketika wartawan mengonfirmasi apakah SS itu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Sudi Silalahi.
"Iya (sambil mengangguk pelan) dia (Nazar) sampaikan itu ke saya. Kan kita sudah tahu siapa," kata Elza di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2013).
Baca berita:
Soal Sudi Silalahi, KPK butuh bukti pendukung
(kri)