KPU diusulkan tunda pengumuman DPT
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) diusulkan agar menunda waktu penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bakal diumumkan besok.
Menurut Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto, data DPT yang dimiliki KPU saat ini kurang valid. Ia mencontohkan, beberapa persoalan DPT yang kerap muncul seperti nama ganda pemilih, masuknya TNI dan Polri dalam data pemilih, serta soal Nomor Identitas Kependudukan (NIK) yang tidak standar, harus menjadi pertimbangan KPU untuk mengurungkan niatnya mengumumkan DPT.
"Karena itu saya usulkan agar KPU jangan tetapkan DPT esok hari. Lebih baik diundur selama dua minggu ke depan," kata Toto di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Toto berpendapat, akurasi DPT merupakan syarat mutlak keberhasilan Pemilu 2014. Tetapi, akurasi DPT hingga kini tetap masih menjadi kendala utama bagi penyelenggara pemilu.
Bukan itu saja, kata Toto, partai politik peserta pemilu pun terkesan kurang peka terhadap kondisi tersebut. Menurutnya, partai bakal berteriak setelah hasil pemilu cukup mengecewakan bagi partai-partai tersebut.
"Harusnya partai politik bicara sekarang dong, kalau ada DPT bermasalah. Jangan sampai saat mereka kalah dan merasa dirugikan baru koar-koar. Ini kan enggak etis," ujar Toto.
Baca berita:
KPU klaim 100 persen siap umumkan DPT 23 Oktober
Menurut Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto, data DPT yang dimiliki KPU saat ini kurang valid. Ia mencontohkan, beberapa persoalan DPT yang kerap muncul seperti nama ganda pemilih, masuknya TNI dan Polri dalam data pemilih, serta soal Nomor Identitas Kependudukan (NIK) yang tidak standar, harus menjadi pertimbangan KPU untuk mengurungkan niatnya mengumumkan DPT.
"Karena itu saya usulkan agar KPU jangan tetapkan DPT esok hari. Lebih baik diundur selama dua minggu ke depan," kata Toto di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Toto berpendapat, akurasi DPT merupakan syarat mutlak keberhasilan Pemilu 2014. Tetapi, akurasi DPT hingga kini tetap masih menjadi kendala utama bagi penyelenggara pemilu.
Bukan itu saja, kata Toto, partai politik peserta pemilu pun terkesan kurang peka terhadap kondisi tersebut. Menurutnya, partai bakal berteriak setelah hasil pemilu cukup mengecewakan bagi partai-partai tersebut.
"Harusnya partai politik bicara sekarang dong, kalau ada DPT bermasalah. Jangan sampai saat mereka kalah dan merasa dirugikan baru koar-koar. Ini kan enggak etis," ujar Toto.
Baca berita:
KPU klaim 100 persen siap umumkan DPT 23 Oktober
(kri)