Maksimalkan Dittipikor, bukannya bentuk Densus Antikorupsi
A
A
A
Sindonews.com - Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Polri perlu dimaksimalkan untuk memberantas kasus-kasus korupsi di internal Polri.
Pasalnya, selama ini Dittipikor Polri sepertinya sangat alergi dengan kasus-kasus korupsi di internal Polri.
"Padahal di lingkungan Polri berkembang pesat mafia proyek, mafia jabatan, mafia pendidikan, pungutan liar, setor menyetor, suap, dan gratifikasi lainnya," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, lewat rilisnya kepada Sindonews, Minggu (20/10/2013).
Menurut Neta, ketimbang membentuk Densus Antikorupsi lebih baik Polri memaksimalkan yang sudah ada, yakni Dirtipikor. Jika Polri memang serius ingin memberantas korupsi di internalnya.
"Dirtipikor bisa diarahkan menuntaskan kasus korupsi TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) yang diduga melibatkan sejumlah jenderal atau kasus aliran dana Labora Sitorus atau kasus Gayus Tambunan," pungkasnya.
Baca juga berita Mabes Polri kesulitan bentuk Densus Antikorupsi.
Pasalnya, selama ini Dittipikor Polri sepertinya sangat alergi dengan kasus-kasus korupsi di internal Polri.
"Padahal di lingkungan Polri berkembang pesat mafia proyek, mafia jabatan, mafia pendidikan, pungutan liar, setor menyetor, suap, dan gratifikasi lainnya," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, lewat rilisnya kepada Sindonews, Minggu (20/10/2013).
Menurut Neta, ketimbang membentuk Densus Antikorupsi lebih baik Polri memaksimalkan yang sudah ada, yakni Dirtipikor. Jika Polri memang serius ingin memberantas korupsi di internalnya.
"Dirtipikor bisa diarahkan menuntaskan kasus korupsi TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) yang diduga melibatkan sejumlah jenderal atau kasus aliran dana Labora Sitorus atau kasus Gayus Tambunan," pungkasnya.
Baca juga berita Mabes Polri kesulitan bentuk Densus Antikorupsi.
(maf)