KPU: Lemsaneg tak masuk subtansi data pemilu
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyangkal anggapan, bahwa kerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) nantinya memberi ruang lebih banyak kepada lembaga tersebut, untuk mengetahui lebih detail terkait data pemilu.
"Maksudnya begini. Peroalan dibahas bersama terlebih dahulu. Jadi tidak dalam konteks masuk wilayah substansi datanya," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansah saat dihubungi, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Ferry menegaskan, posisi Lemsaneg dalam hal ini bakal dibatasi kewenangannya. KPU mengklaim data yang dimilikinya, menjadi data yang hanya bisa diakses oleh KPU sendiri.
"Jadi Lemsaneg tak ikut campur dalam isi data KPU. Ini kan pengamanan agar pemilu kita lebih berkualitas," ujar Ferry.
Menurut Ferry, tak mungkin KPU sebagai penyelenggara pemilu yang independen dan terbuka, akan menggunakan Lemsaneg untuk merahasiakan data-data hasil pemilu.
Ia juga menegaskan, Lemsaneg hanya mengamankan data yang diperoleh agar tetap aman dari lapangan sampai ke KPU.
"Jadi ini kan ada jaringan, untuk menjamin pengamanannya. Contoh ada orang pakai baju, nah Lemsaneg itu mengamankan sebatas bajunya saja. Tidak mengenai badannya, supaya enggak tembus jika terkena apa-apa. Itu perumpamaan sederhananya," jelas Ferry.
Sebelumnya, kerjasama KPU dan Lemsaneg banyak menuai kritik. Pasalnya, posisi Lemsaneg sebagai lembaga negara memiliki garis koordinasi langsung dengan pemerintahan. Sedangkan, KPU sendiri harus tetap menjadi lembaga independen yang bertugas sebagai penyelenggara pemilu.
Klik di sini untuk beirta terkait.
"Maksudnya begini. Peroalan dibahas bersama terlebih dahulu. Jadi tidak dalam konteks masuk wilayah substansi datanya," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansah saat dihubungi, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Ferry menegaskan, posisi Lemsaneg dalam hal ini bakal dibatasi kewenangannya. KPU mengklaim data yang dimilikinya, menjadi data yang hanya bisa diakses oleh KPU sendiri.
"Jadi Lemsaneg tak ikut campur dalam isi data KPU. Ini kan pengamanan agar pemilu kita lebih berkualitas," ujar Ferry.
Menurut Ferry, tak mungkin KPU sebagai penyelenggara pemilu yang independen dan terbuka, akan menggunakan Lemsaneg untuk merahasiakan data-data hasil pemilu.
Ia juga menegaskan, Lemsaneg hanya mengamankan data yang diperoleh agar tetap aman dari lapangan sampai ke KPU.
"Jadi ini kan ada jaringan, untuk menjamin pengamanannya. Contoh ada orang pakai baju, nah Lemsaneg itu mengamankan sebatas bajunya saja. Tidak mengenai badannya, supaya enggak tembus jika terkena apa-apa. Itu perumpamaan sederhananya," jelas Ferry.
Sebelumnya, kerjasama KPU dan Lemsaneg banyak menuai kritik. Pasalnya, posisi Lemsaneg sebagai lembaga negara memiliki garis koordinasi langsung dengan pemerintahan. Sedangkan, KPU sendiri harus tetap menjadi lembaga independen yang bertugas sebagai penyelenggara pemilu.
Klik di sini untuk beirta terkait.
(stb)